SOLOPOS.COM - Petugas medis melakukan tes usap Covid-19 terhadap seorang pengunjung di salah satu pusat perbelanjaan modern Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/6/2020). (Antara-Aji Styawan)

Solopos.com, JAKARTA — Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyoroti angka positive rate Covid-19 di Indonesia yang terbilang tinggi di atas 5 persen. Padahal pemerintah sedang gencar membuka kembali sentra ekonomi dan sosial masyarakat dengan label "menuju new normal".

Positive rate menunjukkan rasio jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 berbanding dengan total pemeriksaan spesimen di suatu wilayah. Berdasarkan standar yang ditetapkan WHO, suatu wilayah dapat melonggarkan pembatasan sosial jika positive rate kurang dari 5 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dokter Perempuan Surabaya Telanjang di Jalan, Ini Kronologi Sebenarnya

Artinya hanya ditemukan kurang dari 5 persen sampel terkonfirmasi positif setidaknya selama dua pekan. Dengan asumsi, WHO menerangkan, keseluruhan data surveilans dapat diterima secara komprehensif. Namun positive rate di Indonesia masih lebih dari 5 persen.

Ekspedisi Mudik 2024

“Tidak ada satu pun provinsi di Jawa yang memiliki positive rate di bawah lima persen selama dua pekan dari 1 Juni hingga 14 Juni lalu,” tulis WHO dalam laporannya tertanggal 17 Juni.

Virus Corona di Indonesia Sudah Bermutasi, Beda Tipe dari Negara Lain

Malahan, WHO membeberkan, hanya Provinsi DKI Jakarta yang memenuhi kriteria epidemiologi ihwal ketersediaan surveilans. Sedangkan selebihnya, positive rate di berbagai provinsi di Pulau Jawa dinilai belum memenuhi syarat, bahkan ada yang di atas 30 persen.

“Untuk kalkulasi yang lebih tepat, setidaknya ada 1 tes per 1.000 penduduk setiap minggunya dan ketentuan ini hanya dapat dipenuhi oleh DKI Jakarta,” tulis WHO. Laporan tersebut bertajuk Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Situation Report -12.

Pamer Kemewahan, Fedrik Adhar Jaksa Kasus Novel Bakal Diperiksa Komjak

Jatim Tertinggi

Dalam laporan itu, WHO membeberkan, Provinsi Jawa Timur memiliki angka positive rate tertinggi di Indonesia yakni 31,6 persen. Sementara itu, menurut catatan WHO, jumlah tes yang telah dilakukan Provinsi Jawa Timur hanya 9,004 persen.

Angka itu terbilang rendah jika dibandingkan dengan kapasitas pemeriksaan spesimen DKI Jakarta selama dua pekan terakhir yang mencapai 25.771. Hanya saja, berdasarkan analisis WHO, positive rate milik DKI Jakarta mencapai angka 9,5 persen.

Rekor Pecah Lagi! Kasus Baru Covid-19 Tembus 1.331, Terbanyak dari Jatim

“Hanya Jawa Barat dan DI Yogyakarta yang memiliki positive rate mendekati standar WHO sebesar 5 persen [ di Indonesia ]. Jawa Barat memiliki positive rate sebesar 6,6 persen dan DI Yogyakarta 6,7 persen,” ungkap WHO.

Rasio itu diperoleh, menurut WHO, dengan kemampuan tes yang dimiliki Provinsi Jawa Barat sebesar 9.149 dan DI Yogyakarta sebesar 1.394. Pada 18 Juni 2020 Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat sebanyak 20.650 spesimen telah diperiksa.

Ironi Lomba Kebersihan Makam Madiun, 22 Nisan Diterjang Demi Juara 3

Naikkan Jumlah Tes

Walhasil, hari ini menjadi kali pertama jumlah pemeriksaan spesimen mencapai target yang diminta Presiden Joko Widodo. Dengan tes yang lebih banyak di Indonesia, maka angka positive rate lebih dapat dipercaya.

"Hari ini telah 20.650 spesimen yang diperiksa. Sehingga total yang kita periksa sampai dengan hari ini akumulasinya adalah 580.522 spesimen," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Jakarta, Kamis (18/6/2020).

Nyesek! 22 Makam di Madiun Diterjang Menjadi Jalan, Ternyata Demi Lomba

Angka positive rate di Indonesia yang masih tinggi itu seiring terus melonjaknya jumlah kasus baru terkonfirmasi Covid-19. Terbaru, pada Kamis ini kasus baru bertambah 1.331 orang sehingga kumulatif kasus positif Covid-19 menjadi 42.762 orang.

Sementara itu, Presiden Jokowi pada April lalu sempat menargetkan sebanyak 10.000 spesimen diperiksa per harinya. Tidak lama berselang, dia menaikkan target menjadi 20.000 spesimen setelah pihak swasta dilibatkan dalam proses pemeriksaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya