Solopos.com, SOLO – Kasus kematian akibat dapur ngebul rupanya menjadi perhatian WHO, organisasi kesehatan dunia. WHO baru saja merilis data global terkait jutaan orang meninggal sebelum waktunya akibat polusi rumah tangga. Polusi rumah tangga itu dihasilkan dari proses memasak dengan kayu, batu bara, arang, kotoran, limbah tanaman dan minyak tanah. Dan, Indonesia termasuk negara dengan penghasilan rendah dan menengah terpadat yang menyumbang angka tidak adanya akses memasak bersih.
Menurut data WHO, terdapat 2,6 miliar orang yang tidak memiliki akses ke makanan bersih. Akses yang dimaksud adalah memasak dengan meminimalisasi polusi yang membahayakan kesehatan. “Penggunaan bahan bakar dan teknologi yang tidak efisien dan menimbulkan polusi merupakan risiko kesehatan dan penyumbang utama penyakit dan kematian, terutama bagi perempuan dan anak-anak di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Itu membuat memasak dengan bahan bakar yang berpolusi menjadi salah satu penyumbang lingkungan terbesar terhadap kesehatan yang buruk,” tulis WHO dalam keterangan yang dipublikasikan, Kamis (20/1/2022) itu.