SOLOPOS.COM - Cacar monyet. (BBC)

Solopos.com, SOLO-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat saat ini lebih dari 18.000 kasus cacar monyet di 78 negara, terbanyak terjadi di kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kedua negara ini paling terkena dampak wabah ini. Kedua wilayah ini telah melaporkan 95 persen dari kasus yang didiagnosis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia memperingatkan terhadap stigma dan diskriminasi terhadap penderita penyakit ini. Dia mengatakan bahwa 98 persen dari kasus yang dilaporkan terjadi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, menekankan bahwa stigma dan diskriminasi dapat “sama berbahayanya dengan virus apa pun dan dapat memicu wabah.

Baca Juga: Ada 10 Suspek Cacar Monyet di Indonesia, Bagaimana Status Mereka?

WHO mencatat lebih dari 70 persen kasus cacar monyet berasal dari kawasan Eropa dan 25 persen dari Amerika.  “Seperti yang telah kita lihat dengan informasi yang salah tentang Covid-19, itu dapat menyebar dengan cepat secara online, katanya, “jadi kami meminta platform media sosial, perusahaan teknologi, dan organisasi berita untuk bekerja bersama kami untuk mencegah dan melawan informasi berbahaya.” paparnya seperti dikutip dari Bisnis.com pada Minggu (31/7/2022).

WHO secara resmi menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC). PHEIC adalah tingkat peringatan tertinggi yang dapat diberikan oleh badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). WHO telah mendesak negara-negara untuk menganggap serius wabah cacar monyet dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan penularan dan melindungi kelompok rentan.

Baca Juga: Pagebluk Cacar di Masa Kolonial Berulang, Vaksinasi Jadi Kunci

“Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengurangi risiko paparan dan membuat pilihan yang aman,” katanya.

“Untuk pria yang berhubungan seks dengan pria, ini termasuk, untuk saat ini, mengurangi jumlah pasangan seksual Anda, mempertimbangkan kembali hubungan seks dengan pasangan baru, dan bertukar detail kontak dengan pasangan baru untuk memungkinkan tindak lanjut jika diperlukan,” paparnya.

Baca Juga: Ketahui Masa Inkubasi Cacar Monyet yang Sudah Terdeteksi di Singapura

Sementara itu, Kanada, Uni Eropa dan AS telah menyetujui vaksin yang disebut MVA-BN (Modified Vaccinia Ankara – Bavarian Nordic) untuk digunakan melawan monkeypox, dan dua vaksin lainnya juga sedang dinilai. Namun, karena kurangnya data tentang efektivitas dan dosis vaksin, WHO saat ini tidak merekomendasikan vaksinasi massal terhadap cacar monyet. Ia juga mendesak semua negara yang mengelola vaksin tersebut untuk mengumpulkan dan berbagi data penting tentang efektivitasnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul AS dan Eropa Terbanyak Catat Kasus Cacar Monyet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya