SOLOPOS.COM - Kondisi pintu saluran pelepasan atau spillway Waduk Gajah Mungkur (WGM) saat dibuka, Selasa (10/2/2015). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Tinggi muka air Waduk Gajah Mungkur (WGM) masih normal dan tak berkontribusi pada banjir atau genangan di Solo.

Solopos.com, SOLO — Genangan dan banjir yang terjadi di beberapa titik di Solo murni disebabkan oleh luapan saluran air dan air kiriman dari barat yang masuk ke kali-kali di dalam kota. Sementara itu, air dari Sungai Bengawan Solo relatif tak berpengaruh karena debit Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri masih normal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Divisi Air dan Sumber Air IV Perum Jasa Tirta I Wil Sungai Bengawan Solo, Erwando Rahmadi, menjelaskan elevasi permukaan air WGM masih di bawah batas maksimal. Artinya, belum ada pembuangan air signifikan yang menaikkan permukaan air Bengawan Solo.

“Elevasi WGM 131,33 mdpl. Debit outflow total 69,10 m3/detik. Itu berarti di bawah batas maksimal [kurang dari 135,80 mdpl atau siaga hijau]. Debit dari WGM tidak berkontribusi banyak ke Bengawan Solo,” kata Erwando melalui pesan singkat yang diterima Solopos.com, Minggu (2/10/2016).

Sementara itu, Bendung Colo, Sukoharjo, hingga Minggu pukul 18.00 WIB, masih dalam berstatus siaga normal, dengan tinggi muka air (TMA) 107,6 mdpl). Sementara itu, Kali Dengkeng yang membawa aliran air dari Klaten ke Bengawan Solo, masih juga siaga normal, dengan TMA 88,86 mdpl atau masih di bawah batas minimal untuk siaga hijau (92,41 mdpl)

Kali Samin juga masih siaga normal (84,09 mdpl). Sedangkan di Jurung, TMA sudah siaga hijau, yaitu 82,80 mdpl. Sedangkan TMA kali Anyar dan Kali Pepe di dalam Kota Solo 86,03 mdpl atau siaga hijau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya