SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Organisme pengganggu tanaman (OPT) atau hama wereng menyerang tanaman padi di lahan pertanian Desa Sawahan, Juwiring, Klaten seluas 50 hektare.

Akibatnya kondisi tanaman padi berumur 45-60 hari setelah tanam (HST) tersebut banyak yang rusak. Dikhawatirkan bila tidak segera dilakukan penanggulangan hama, produksi padi petani pada masa tanam (MT) II akan anjlok. Demikian disampaikan Kepala Desa (Kades) Sawahan, Juwanda SE, saat ditemui Espos, Senin (8/6) siang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kondisi tanaman padi saat ini sudah rusak dan mengering kendati tidak sampai mengakibatkan puso atau gagal panen. Hama wereng menyerang batang tanaman padi di bagian bawah sehingga tanaman layu dan mengering,” ujarnya. Dia menambahkan, hama wereng memang biasa menyerang tanaman padi di wilayahnya. Petani diharapkan bisa lebih waspada untuk mencegah serangan maupun memberantas penyebaran hama itu.

Pada bagian lain, Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Juwiring, Ir Sugiyanto menjelaskan, hama wereng atau nilaparvata lugens menyerang batang tanaman padi. Dampak serangan hama tersebut seringkali mengakibatkan kerusakan parah, tidak jarang hingga tanaman mati. Guna memberantas hama wereng mesti dilakukan secara serentak dan berkesinambungan seperti dengan penyemprotan obat pestisida. Gerakan bisa dikoordinasi oleh PPL bersama pemerintah desa setempat yang menggerakkan juga kelompok tani (KT).

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya