SOLOPOS.COM - GAGAL PANEN—Saeroni, 50, petani di Desa Getasrejo, Kecamatan/Kabupaten Grobogan, Kamis (2/5), menunjukan areal tanaman padi miliknya yang gagal panen setelah diserang hama wereng coklat. Hama wereng coklat juga menyerang tanaman padi di sejumlah kecamatan lainnya. (JIBI/SOLOPOS/Arif Fajar S)

Grobogan (Solopos.com) – Hama wereng coklat menyerang ratusan hektare tanaman padi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Grobogan. Kondisi ini menyebabkan tanaman padi milik petani gagal panen.

GAGAL PANEN—Saeroni, 50, petani di Desa Getasrejo, Kecamatan/Kabupaten Grobogan, Kamis (2/5), menunjukan areal tanaman padi miliknya yang gagal panen setelah diserang hama wereng coklat. Hama wereng coklat juga menyerang tanaman padi di sejumlah kecamatan lainnya. (JIBI/SOLOPOS/Arif Fajar S)

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

“Sudah saya semprot dengan pestisida sampai enam kali, namun tetap saja tanaman padi di sawah saya tak tertolong. Akibatnya tanaman padi seluas setengah hektare gagal panen,” tutur Saeroni, 50, warga Getasrejo, Kecamatan Grobogan kepada Espos, Kamis (2/6).

Menurut Saeroni, hama wereng coklat mulai menyerang ketika tanaman padinya berusia sekitar 30 hari. Sejak itu ia dibantu petugas dari Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinpertan TPH) Kabupaten Grobogan terus melakukan penyemprotan.

“Tapi tetap saja gagal, tanaman padi saya kempet atau rusak tidak berisi. Sebenarnya jika tidak gagal panen saya bisa meraup untung sekitar Rp 9 juta,” ujarnya.

Selain Kecamatan Grobogan, wereng coklat juga menyerang Kecamatan Klambu hingga 200 hektare tanaman padi. Kemudian di Kecamatan Purwodadi. Sekitar 300 hektare tanaman padi yang ada juga terserang wereng coklat.

Menurut, Suwaji, 56, warga Desa Pengantin, Klambu, ada 10 hektare tanaman padi di desanya yang gagal panen akibat serangan hama wereng coklat. “Terpaksa tanaman padi saya babat untuk makanan ternak sapi. Akibat wereng coklat tersebut para petani rugi hingga Rp 16 juta per patok,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan, Wardi, petani di Desa Ngraji, Kecamatan Purwodadi. Meski sudah menyemprot tanaman padi dengan pestisida tetap saja gagal panen.

Terpisah Kepala Dinpertan TPH Kabupaten Grobogan, Ir Edhie Sudaryanto MM menjelaskan, dinasnya terus melakukan penyemprotan di sejumlah desa yang terserang hama wereng. Agar efektif dan maksimal, lanjut Edhie, penyemprotan dilakukan secara massal di areal yang terjangkiti hama pada pagi hari sebelum matahari terbit. Petani juga diminta harus rajin melakukan pengecekan setelah penyemprotan.

“Dinpertan TPH juga membentuk Brigade Pengendalian Hama Wereng Batang Coklat (WBC) di sejumlah lokasi sejak April 2011,” tandas Edhie.

rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya