SOLOPOS.COM - Wedharsabda Paku Alam IX (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Wedharsabda Paku Alam IX (Foto: Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

JOGJA-Menyikapi persoalan raja kembar, Kawedanan Hageng Kasentanan Kadipaten Pakualaman menegaskan kebsahan KPH Ambarkusumo sebagai Pakualam IX melalui atur uninga, Minggu(16/9/2012).

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Pernyataan tersebut sekaligus untuk melegitimasi bahwa tidak ada calon lain selain KPH Ambarkusumo yang diusulkan oleh Pura Pakualaman sebagai calon wakil gubernur mendampingi Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Atur uningo dibacakan oleh Penghageng Kawedanan Hageng  Kasentanan KPH Tjondrokusumo di hadapan KPH Ambarkusumodalam kegiatan pisowanan di Bangsal Sewatama.

Hadir pula dalam kesempatan itu,kerabat,pihak keraton,dan sejumlah elemen masyarkat seperti Sekber Keistimewaan.Pengamanan ketat juga dilakukan oleh Satgas PDIP dan Paksi Katon.Adapun kubu Angling tak nampak dalam acara tersebut.

Ambarkusumo dengan menggunakan baju adat bercorak merah jambu keluar menuju singgasana di bangsal tersebut dengan didamping enam putri Pura yang membawa ampilan atau atribut raja seperti sapu tangan,kipas,replika tugu,tempat rokok dan perisai.

Sesaat setelah Ambarkusumo duduk,Tjondrokusumo yang lebih dulu berada di bangsal tersebut membacakan atur uningo dengan
menggunakan bahasa jawa. Empat point yang dibacakan,dua point terakhir di antaranya yang merujuk pada kebsahan KPH Ambarkusumo sebagai Pakualam IX.

Yakni, ”Sebagai putra sulung Almarhum Sampeyan Dalem Kanjeng Pangeran Adipati Arya Paku Alam VIII, Sampeyan Dalem Kanjeng Pangeran Adipati Arya Paku Alam IX mempunyai hak mewarisi tahta sebagai adipati yang sah.”

Terakhir,”Sampeyan Dalem Kanjeng Pangeran Adipati Arya Paku Alam IX yang bertahta di Kadipaten Pakualaman Yogyakarta dinobatkan sebagai Adipati dengan menggunakan peraturan yang lengkap disertai atribut,dan upacara berdasarkan adat istiadat yang berlaku serta didukung oleh kerabat atau keluarga besar Kadipaten Pakualaman dan warga Yogyakarta,”

Begitu pembacaan beberapa saat kemudian Ambarkusumo meninggalkan bangsal.Sebelumnya,Ambarkusumo  memberikan penghormatan kepada seluruh yang hadir dalam kesempatan tersebut dengan cara membungkukan badannya.

Bentuk dukungan pada atur uningo tersebut juga ditunjukan dari kerabat keluarga Pura Pakualaman Hudiyono,Sekber Keistimewaan dan Abdi Dalem Adikarto dengan maju satu persatu untuk memberikan pernyataan.

“Warga masyarakat Adikarto Kulonprogo dan atas nama pamong desa nderek dawuh lan ngamanaken ingkang jadi atur uningo,”tandas Mamik Slamet Raharjo Abdi Dalem Adikarto Kulonprogo yang juga perwakilan dari Ismoyo.

Usai acara yang hanya berlangsung sekitar 15 menit tersebut,Tjondrokusumo menjelaskan bahwa dengan atur uningo menegaskan bahwa  kawedanan yang berada di bawah kepemimpinannya adalah yang sah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya