SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Jelang kontestasi elektoral April nanti para pemilih punya beragam cara untuk mengetahui siapa saja calon wakil mereka mulai dari tingkat DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten, dan DPD.

Kemajuan teknologi kini memungkinkan masyarakat melihat profil kandidat lewat dunia maya. Namun, sejumlah warga mengaku profil tersebut terbilang tak memuaskan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Agung Prasetyo, 22, akan menjadi pemilih dalam pemilu legislatif untuk kali pertama tahun ini. Warga Dukuh Ngreni, Desa Simo, Boyolali, yang juga mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini awalnya mencari tahu info caleg lewat sejumlah media konvensional seperti pamflet, baliho, dan poster.

Media-media itu hanya menampilkan foto beserta nomor urut di kertas suara. Agung menilai ketiganya tak menggambarkan visi-misi kandidat.

Dia lalu mencari informasi lewat media sosial dan pemberitaan baik di situs daring maupun televisi. Namun, tak semua caleg masif unjuk gigi di media sosial. “Jujur belum begitu yakin karena info masih minim dan tidak adanya sosialisasi secara langsung dari caleg membuat saya belum mengenal sosok yang akan dipilih,” ujar Agung.

Solopos.com menunjukkan tiga laman daring yang bisa dijadikan rujukan untuk mengetahui caleg berdasarkan daerah pemilihan (dapil). Ketiganya adalah calegpedia.id, infopemilu.kpu.go.id, dan pintarmemilih.id.

“Belum tahu ada website ini, tapi rasanya website sangat membantu pemilih, khususnya pemula dan milenial,” tutur dia.

Setelah membuka website tersebut, Agung mengatakan yang dibutuhkan pemilih adalah visi-misi terperinci dan sepak terjang cselama ini. “Profil akan lebih bagus dengan video singkat dan kanal media sosial,” ujar dia.

Pantauan Solopos.com, lewat situs calegpedia.id, profil caleg disajikan dalam bentuk biodata singkat disertai motivasi menjadi caleg dan target sasaran pemilih. Kelengkapan dokumen di antaranya berupa daftar riwayat hidup dan surat pernyataan terdaftar sebagai pemilih.

Format serupa juga ditemui di infopemilu.kpu.go.id. Sementara dalam pintarmemilih.id penyajian data hanya berupa nama, dapil, asal partai, nomor urut caleg, dan alamat tempat tinggal. Data itu pun terbatas pada Presiden-Wakil Presiden, DPR RI, DPD, dan DPRD Provinsi.

Hal inilah yang membuat Amin Fahruddin, 28, tetap merasa memilih caleg seperti membeli kucing dalam karung. Amin sebelumnya juga tidak tahu ada website yang menyajikan profil caleg.

Dari tiga website yang ditunjukkan Solopos.com kepadanya menurutnya calegpedia.id yang paling bisa membantu karena kontennya yang berfokus pada caleg dan tidak bercampur dengan konten informasi lain.

“Selain itu dari segi banyaknya yang dicoblos calegpedia paling lengkap,” imbuh warga Andong yang sehari-hari membuka kedai kopi di kawasan Cepresan, Andong.

Meski demikian, Amin masih berharap tiap caleg menampilkan visi-misi secara jelas, ditambah foto diri dan gambaran program kerja. Sementara dalam situs tersebut, tak semua data caleg tersedia.

Pendapat lain diungkapkan Widy Hastuti, warga Desa Sumberagung, Klego, Boyolali. Dia masih menganggap pemilu legislatif adalah pemilu kelas dua.

“Selama ini fokus pemilu ya hanya pada Presiden dan Wapres sehingga yang DPR dan lain-lain kurang kenal-kenal [secara personal] orangnya,” imbuh dia.

Selama ini Widy mempertimbangkan dua hal untuk memilih caleg. “Selain orangnya juga partai pengusung,” kata dia.

Namun dia tak pernah memanfaatkan portal daring yang memuat profil caleg dalam mencari informasi. Selama ini perempuan kelahiran 1997 tersebut lebih banyak bertanya pada orang lain untuk mengenali caleg di daerahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya