SOLOPOS.COM - Webinar Universitas PGRI Madiun (Unipma) dengan tema Persiapan Memasuki Dunia Kerja dan Industri itu disiarkan melalui aplikasi video meeting, Zoom dan Youtube pada Rabu (2/9/2020).

Solopos.com, SOLO– Universitas PGRI Madiun (Unipma) ingin memberikan pembekalan bagi para mahasiswa  untuk siap memasuki dunia kerja dan industri.

Ha ini dilakukan karena biasanya fresh graduate kebingunan setelah lulus. Ada dua pilihan yang akan dihadapinya, antara melanjutkan pendidikan ataupun bekerja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jika memilih bekerja, fresh graduate biasanya masih ragu dengan arah karier yang akan dijalani. Hal ini, tentunya akan menghambat mereka dalam menemukan pekerjaan yang tepat.

“Dalam memasuki dunia kerja diperlukaan suatu pembekalan atau suatu penguatan agar bisa sukses dan berhasil," ujar Wakil Rektor III Universitas PGIR Madiun (Unipma), Drs. R. Bekti Kiswardianti, M. Pd saat memberi sambutan webinar pada webinar, Rabu (2/9/2020) .

Webinar yang mengambil tema Persiapan Memasuki Dunia Kerja dan Industri itu disiarkan melalui aplikasi video meeting, Zoom dan Youtube pada Rabu mulai pukul 08.30. Terdapat tiga narasumber dalam webinar tersebut, yaitu Rischa Pramudia Trisnani, M.Pd, Anita Nurul Febrianti, M. Psi. Psikolog dan Mochamad Annas Zen, S.E .

Kegitan itu menurut Bekti, merupakan komitmen Unipma dalam membantu alumni ketika memasuki dunia kerja. “Unipma selalu berkomitmen agar mahasiswa ketika lulus dan memasuki dunia kerja bisa berkompentensi. Saudara akan memberikan yang terbaik bagi nusa dan bangsa,”ujarnya.

Hore! Bus Trans Jateng Solo-Sangiran-Sumberlawang Gratis 9 Hari Mulai Besok

Mengenal Diri Sendiri

Pemateri pertama, Rischa Pramudia Trisnani, M.Pd, yang merupakan Kepala Unit Psikologi, Bimbingan dan Konseling Unipma, memberikan tips untuk menentukan arah karier sebelum mencari pekerjaan. Sebelum itu, ia memberikan penjelasan terlebih dahulu apa faktor penentu karier di masyarakat.

“Karier akan berhubungan dengan profesi kerja dan pekerjaan. Untuk menentukan pilihan karier, biasanya yang pertama adalah melihat dari profesi orang tua. Jika orang tuanya menjadi seorang guru maka anaknya nanti juga guru, jika orang tuannya menjadi polisi, maka anaknya menjadi polisi," ujar Rischa.

Faktor lain yang biasanya menentukan karier seseorang adalah karena kondisi lingkungan. "Melihat lingkungan ada beberapa orang yang sukses, memiliki keluarga yang bahagia, pekerjaan yang bagus. Sehingga, dari situ bisa dijadikan sebagai inspirasi atau motivator untuk menentukan pilhan karier seperti apa,” imbuhnya.

Untuk menentukan arah karier, menurut Rischa, hal penting yang dilakukan pertama adalah mengenal diri sendiri.

Mengetahui apa yang membuat tertarik, mencari inspirasi dan mengenal perkerjaaan apa yang sesuai dengan jurusan yang dipelajarai sebelumnya, serta menerima bakat minat yang dimiliki .

Kemudian, banyak bertanya ataupun diskusi dan mengembangkan kemampuan dengan mengikuti pelatihan dan workshop, juga akan membantu dalam menentukan arah karier.

Namun, bila ingin bekerja tidak sesuai jurusan, kita dapat membekali diri dengan belajar secara autodidak melalui Internet atau buku. Mengikuti pelatihan bidang yang diminati juga akan membantu juga membantu meraih pekerjaan yang tak sesuai jurusan. “Jangan ragu untuk melakukan hal diminati dan fokus,” tambah Rischa.

Ketika ingin mendapatkan pekerjaan, Rischa menjelaskan fresh graduate lebih baik banyak melamar pekerjaan dan rajin mencari info pekerjaan. Selain itu, koneksi ataupun rekomendasi juga dapat membatu seseorang mendapatkan pekerjaan.

Selain memberikan tips-tips, Rischa juga menjelaskan tahapan seleksi kerja, dari mulai persiapan berkas hingga pelaksanaan. Sangat penting untuk menyiapkan segala dokumen yang digunakan sebagai persyaratan administrasi.

Tahap Psikotes dan Wawancara

Sementara itu nara sumber lain yang merupakan psikolog, Anita Nurrul Febrianti mengatakan sesudah lolos seleksi administrasi, pelamar akan masuk tahap psikotes dan wawancara.

Tahap psikotes ini, digunakan untuk mengungkap potensi pelamar dan terdapat empat hal yang akan dinilai yaitu intelegensi, sikap kerja, kepribadian, dan kemampuan khusus.

"Saat melakuan psikotes, pelamar harus percaya diri, tenang, konsentrasi dan jangan sampai berbuat curang. Saat psikotes itu dituntut tepat, cepat, tapi juga harus teliti," ujar Anita.

Setelah lolos tahap psikotes, pelamar akan memasuki tahap wawancara yang merupakan realisasi dari psikotes. Dalam bagian ini Anita juga mempraktikkan bagaimana sikap yang baik saat wawancara, mulai dari perkenalan hingga penutup.

Pemateri dari BNI Madiun, Annas menambahkan bagaimana pentingnya psikotes untuk perekrutan dan promosi sumber daya manusia. Sebab hal tersebut digunakan untuk mengetahui sikap, minat, kepribadian, dan kecerdasan pelamar ataupun pegawai agar sesuai dengan kompentensi yang dibutuhkan perusahaan. Selain itu, ia juga menyampaikan bagaimana karakteristik pegawai yang dibutuhkan berdasarkan posisi di perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya