SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA --Banyak pihak menganggap proses penyusunan business plan tidak terlalu diperlukan. Tahap eksekusi justru dipandang jauh lebih penting.

Namun, sesungguhnya penyusunan business plan adalah tahap krusial yang tak boleh dilewati. Dengan perencanaan dan road map yang matang, dapat mempersiapkan para pebisnis pada saat krisis datang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Topik inilah yang dibahas dalam webinar “Business Plan: Is It Still Relevant Today?” yang digelar oleh Diplomat Success Challenge (DSC), Rabu (5/8/2020).

DSC adalah salah satu kompetisi wirausaha terbesar di Indonesia yang digelar sejak tahun 2009. Webinar dilaksanakan kerjasama dengan Mark Plus Institute dilakukan secara daring. Menghadirkan pembicara David Soong (pendiri Sweet Escape), Steve Saerang (VP of Communication DANA Indonesia), dan alumni DSC Al Harris Wibowo (Chief Executive Bear Wang Apparel).

Identifikasi Peluang

David Soong (kiri).

David Soong, menyebutkan bahwa ’passion’ bisa menjadi awal, atau bahkan yang utama dalam memulai bisnis. Namun, passion saja tidak cukup, perlu business plan yang bisa menjahit passion dengan ‘problem’. Juga ‘idea’ yang menjadi solusi, untuk dituangkan dalam kerangka strategis yang lebih matang.

“Passion saya fotografi. Lalu saya menyadari, kalau jalan-jalan jauh, jarang sekali punya foto kenangan yang bagus. Biasanya hanya selfie atau minta tolong siapa saja yang ditemui. Itu masalah yang saya rasakan. Saya cari tahu, seberapa besar masalah tersebut dirasakan orang lain? Ternyata banyak. Artinya ini ada potensi bisnis,” ungkap David.

David lalu berkisah tentang awal mula membangun Sweet Escape. Bagaimana ia menerjemahkan passion dan idenya ke dalam sebuah rencana bisnis penyedia jasa fotografi perjalanan.

Tahapan yang tak kalah penting saat menyusun business plan. Adalah mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan untuk mewujudkan ide tersebut menjadi usaha yang menguntungkan.

Setelah mengidentifikasi kebutuhan sumber daya manusia, kata David , hal berikutnya adalah modal usaha dan calon konsumen.

“Banyak usaha dimulai dengan modal yang kecil. Sebaiknya mulai dengan modal di bawah Rp 100 juta. Jangan terlalu besar karena risiko terbesar ada di tahap awal,” katanya.

Jangan lupa melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala. Menurut David, kegagalan tidak seharusnya jadi momok atau penghalang langkah maju.

Inspirasi perbaikan secara berkelanjutan, bisa didapatkan dari tanggapan konsumen di awal perjalanan usaha. Perubahan strategi bahkan dapat mengubah ide awal demi perbaikan adalah kemungkinan yang tidak boleh dihapus.

Kemungkinan untuk mengubah haluan ini juga harus dijalankan jika ada faktor eksternal yang terjadi di luar dugaan. Misalnya seperti krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 sepanjang 2020 ini.

Tips Mengembangkan Business Plan

DSC
Steve Saerang (kanan).

Steve Saerang, menyebutkan bahwa business plan itu layaknya seni. “Kadang-kadang kita sudah terbayang ide bisnisnya apa, atau peluang bisnisnya sudah terlihat. Tapi itu baru ide, masih di kepala. Bagaimana kita mengeksekusinya, itulah seninya. Business plan adalah seni. Kita imajinasikan dulu, lalu kita pilih cara mengeksekusinya seperti apa,” kata Steve.

“Namun business plan saja tidak cukup untuk membuat bisnis berjalan baik. Harus diiringi juga dengan ‘competitive strategy’. Competitive strategy adalah bagaimana kita lebih baik dari rival kita,” kata Steve.

Steve membagikan tips untuk menemukan model bisnis yang tepat, membaginya dalam dua cara atau tahapan. Yakni: ‘The Normal Way’ (cara normal), dan ‘The Unorthodox Way’ (cara yang tidak lazim).

The Normal Way
• Creation and production: Segala aktivitas yang terkait dengan produksi.
• Marketing and sells: Semua aktivitas yang terkait dengan penjualan.

The Unorthodox Way
Cara yang tidak lazim dalam menentukan model bisnis yang tepat ini biasa dikenal juga sebagai inovasi produk. Untuk melakukan cara yang tidak lazim ini, ada beberapa elemen.

• Value proposition (apa yang membedakan produk dari produk lain)
• Customer segments (target pasar)
• Customer relationship (bagaimana berhubungan dan berkomunikasi dengan konsumen)
• Channels (bagaimana cara promosi)
• Cost structure (biaya yang dibutuhkan, pricing)
• Revenue stream (dengan harga yang ditetapkan, apakah cash flow cukup untuk jalankan bisnis)

Lebih jauh, Steve mengingatkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun ulang model bisnis, khususnya di tengah pandemi.

“Salah satunya memerhatikan kebijakan pemerintah, baik level nasional maupun provinsi. Kuncinya, baca berita. Misalnya, mengikuti kebijakan terkait stimulus UMKM atau PSBB. Misalnya, September pariwisata sudah dibuka, dengan berbagai pembatasan. Kita pikirkan solusi apa, misalnya solusi reservasi,” katanya.

Jadwal Webnar DSC

Setelah mengamati kebijakan pemerintah, pengusaha harus bisa membuat pilihan-pilihan sesuai dengan aset usaha. “Lihat aset yang kita miliki, dan aset itu bisa menghasilkan apa?”

Selain itu, pengusaha juga harus memperhitungkan tata kelola. “Di masa pandemi ini, banyak bisnis memecat pegawai atau memotong gaji. Sebenarnya bisa saja dipikirkan cara baru. Misalnya, bergeser dari fixed salary ke target salary amount. Awalnya gaji karyawan itu bulanan, lalu berdapatasi ke penghasilan sesuai penjualan, karena semua harus jualan. Itu contoh adaptasir encana dan model bisnis.” kata Steve.

Salah satu alumni DSC, Al Harris Wibowo, juga turut menekankan pentingnya business plan. “Tanpa business plan, banyak risiko yang tidak bisa kita antisipasi. Setiap bisnis pasti ada risikonya. Dengan rencana, kita bisa antisipasi dan mempersiapkan diri,” katanya.



Al Harris mendorong untuk semakin banyak orang atau pebisnis mengikuti kompetisi DSC. Pembukaan dan pendaftaran program DSC pada tahun 2020 ini. Rencananya akan dilakukan pada 19 Agustus 2020 mendatang.

Selanjutnya akan diadakan kembali webinar dengan beragam tema wirausaha dan narasumber berpengalaman. Berikut jadwalnya:

- 26 Agustus 2020 - Is There Any Platform In Indonesia That Truly Care About Entrepreneurship Ecosystem?

- 9 September 2020 - Beating the Odds and Finding the Right Momentum for Your Business to Grow

- 1 Oktober 2020 - Why Some Business Succeed and The Others Failed?

Nantikan update webinar dan pembicaranya di lini masa media sosial DSC XI 2020.  Instagram @diplomatsukses, Facebook Wismilak Diplomat, Twitter @diplomatsukses, dan situs diplomatsukses.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya