SOLOPOS.COM - Ratusan pengunjung CFD Solo memadati area khusus PKL di kawasan Sriwedari Solo, Minggu (4/6/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Wakil Wali Kota Solo, Tugus Prakosa, mengusulkan agar pedagang kaki lima (PKL) di Solo Car Free Day (CFD) tidak hanya terpusat di kawasan Sriwedari, melainkan sampai Gladak atau Kauman.

“Saat ini kan UMKM hanya menempati di [perempatan] Ngapeman ke barat, nah ini saya sampaikan kepada Kepala Dinas Perhubungan, bagaimana kalau mulai lagi para pedagang menyebar sampai Kauman,” kata dia ketika ditemui Solopos.com di acara HUT ke-13 CFD Solo, Minggu (4/6/2023).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Teguh mengatakan usulan itu agar kepadatan CFD di Jl. Slamet Riyadi Solo itu tidak hanya terpusat di kawasan Sriwedari.

Kawasan tersebut memang dipenuhi oleh PKL baik yang menjajakan makanan berat, mimuman, camilan, aksesori, sampai pakaian menumpuk.

Ekspedisi Mudik 2024

Hal itu membuat ratusan pengunjung yang ingin sekadar makan atau membawa oleh-oleh berkerumun di kawasan perempatan Ngapeman sampai Stadion Sriwedari. Sebaran PKL sampai Gladak harapannya bisa memecah kerumunan di titik tertentu saja.

“Supaya tempatnya tidak hanya padat di sana saja [Sriwedari], tapi juga dari ujung Purwosari sampai ujung Gladak,” kata Teguh.

Namun, menurut dia, memang akan ada konsekuensi berupa sebaran sampah yang dibawa oleh pengunjung yang jajan jika PKL disebar sampai Gladak. Teguh menegaskan untuk masalah kebersihan merupakan tanggung jawab bersama.

“Kami mengimbau kepada UMKM, untuk menjaga kebersihan, semua stakeholders, semua pengguna, maupun penyedia harus sama-sama memiliki kota Solo dengan menjaga kebersihan,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Taufiq Muhammad, mengaku sudah menerima usulan tersebut. Dia mengatakan hal itu akan menjadi masukan dan evaluasi.

“Nanti kita evaluasi lagi, nanti kita laporkan ke Pak Wali Kota, kalau dulu kan berhenti di Ngapeman, coba nanti kita evaluasi lagi,” kata Taufiq.

Menurut dia, memang sejak awal memang CFD sudah menjadi bagian dari aktivitas warga, termasuk bagi PKL guna menggerakan ekonomi mikro di Solo

“Sudah tiga belas tahun, sejak awal kan memang untuk interaksi masyarakat, untuk olahraga, dan perekonomian. Jadi ini sudah tidak terpisahkan dari warga Solo, setiap Minggu pasti luar biasa pengunjungnya, harapannya tetap menjadi tempat bagi masyarakat,” kata dia.

Bersamaan dengan peringatan HUT-13 CFD Solo, Dishub Solo meluncurkan program becak wisata. Dia menginginkan transportasi yang sudah ada sejak dulu itu menjadi bagian dari pendukung wisata di Solo.

“Kami punya program becak wisata seperti itu kita chat ulang becaknya, kita atur rutenya,” kata dia.

Dia berharap ketika becak digunakan oleh wisatawan turut membantu agar moda transportasi roda tiga itu tetap eksis.

“Nanti ketika becak menjadi sarana pendukung wisata kota Solo dan tentunya menjadi manfaat buat semuanya, buat tukang becak,” kata dia. Selain itu, para pengayuh becak itu akan diberikan seragam yang disediakan oleh pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya