SOLOPOS.COM - Aksi unjuk rasa menuntut pemilihan Wawali langsung, Kamis (11/10/2012). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Aksi unjuk rasa menuntut pemilihan Wawali langsung, Kamis (11/10/2012). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Ratusan masyarakat mulai berdatangan di DPRD Solo, Kamis (11/10/2012) sekitar pukul 10.15 WIB. Mereka mendatangi gedung dewan membawa sejumlah spanduk dan bendera mengendarai berbagai kendaraan mulai vespa hingga angkutan kota.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Setelah dikomando oleh salah satu dari mereka, ratusan orang tersebut lantas berkumpul di depan gedung dewan serta membentangkan berbagai spanduk. Spanduk-spanduk yang diusung di antaranya bertuliskan Suara Rakyat, Suara Tuhan dan Biarkan Rakyat yang Menentukan.

Kata revolusi terus mereka dengungkan di sela-sela orasi. “Wawali [wakil walikota] mestinya dipilih secara langsung oleh rakyat. Karena suara rakyat adalah suara Tuhan. Jangan memilih wawali semau udel, tetapi harus melalui proses demokrasi,” teriak salah satu peserta aksi saat menyampaikan orasinya.

Ratusan masyarakat tersebut tergabung dalam Barisan Rakyat (BARA) Solo. Mereka mengaku gabungan dari 37 elemen masyarakat Solo.

Aksi tersebut digelar sebagai tanggapan kosongnya jabatan wawali lantaran FX Hadi Rudyatmo bakal menjadi walikota menggantikan Joko Widodo yang menjadi Gubernur DKI. Dalam aksinya tersebut, BARA menuntut agar pemilihan wawali dipilih secara langsung. Menurut mereka wawali terpilih bakal dikenal oleh rakyat Solo jika dilakukan dengan pemilihan langsung.

Hanya saja, pemilihan calon yang menggantikan kekosongan wawali diatur dalam UU No 12/2008 revisi kedua UU No 32/2004 tentang Pemerintah Daerah. Dalam UU tersebut menyebutkan dua calon yang akan menggantikan wawali dipilih oleh DPRD setelah diusulkan oleh partai pengusung wawali tersebut saat memenangkan Pilkada. Dalam hal ini, dua nama calon wawali bakal diusulkan PDIP sebagai partai pengusung untuk dipilih oleh DPRD Solo.

Sekjen BARA, BRMH Kusumo Putro, menuturkan sejumlah tokoh yang akhir-akhir ini diusulkan oleh sejumlah kalangan untuk menjadi wawali belum dikenal masyarakat. “Membuat rakyat Solo merasa ditinggalkan dan tidak diberikan urun rembug maupun diuwongke. Sehingga kami dari rakyat Solo tergabung dalam Bara mengusulkan adanya pemilihan secara langsung oleh rakyat,” urainya.

Setelah sekitar 15 menit menggelar aksi di depan gedung dewan, mereka lantas melakukan audiensi dengan anggota DPRD Solo. Ratusan orang tersebut ditemui anggota Komisi IV DPRD Solo yakni Paulus Haryoto, Umar Hasyim dan Bambang Triyanto selain itu mereka juga ditemui anggota Komisi I DPRD Solo, Sony Warsito.

Menanggapi usulan tersebut, Paulus menyatakan menerima aspirasi para demonstran. Usulan tersebut bakal disampaikan ke pimpinan dewan.

“Sah-sah saja masyarakat menyampaikan usulan. Nanti akan kami sampaikan ke pimpinan usulan ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya