SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><span><strong>Madiunpos.com, MADIUN</strong>&nbsp;– Film <em>22 Menit</em> yang saat ini sedang tayang di sejumlah bioskop di Tanah Air dinilai penting disosialisasikan agar masyarakat tahu pentingnya melawan terorisme. Hal itu diungkapkan&nbsp;<span>Wakil Wali Kota (Wawali Kota) Madiun Armaya.</span></span></p><p>"Ini film yang bagus. Banyak pesan di dalamnya yang dapat dipetik. <a title="Kantong Darah Antibakteri Karya Mahasiswa Unair Dibuat dari Mangrove" href="http://madiun.solopos.com/read/20180721/516/929057/kantong-darah-antibakteri-karya-mahasiswa-unair-dibuat-dari-mangrove">Terutama</a> terkait aksi terorisme," ujar Yayak, sapaan akrab Armaya di Madiun, Jumat (20/7/2018).</p><p><span><span>Seperti diketahui, film <em>22 Menit</em> diangkat dari kisah nyata tentang aksi terorisme di kawasan Gedung Sarinah Jalan M.H. Thamrin Jakarta pada 14 Januari 2016.&nbsp;</span><span>Dalam film yang dibintangi Ario Bayu itu <span>polisi hanya butuh waktu 22 menit untuk membekuk pelaku teror.</span>&nbsp;</span></span></p><p>Armaya menambahkan melalui film tersebut pesan ke masyarakat untuk memerangi teroris akan lebih mengena. Terlebih, kepada para generasi muda, sehingga menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat melawan segala aksi terorisme.</p><p><span>"Teroris merupakan pengkhianat bangsa. Masyarakat menjadi korbannya. Film ini harus disosialisasikan terus agar semua masyarakat tahu," kata dia.</span></p><p>Pihaknya juga mengapresiasi kepedulian para seniman <a title="800 Eks TKI Jatim dan Keluarga Dilatih Berwirausaha" href="http://madiun.solopos.com/read/20180720/516/929172/800-eks-tki-jatim-dan-keluarga-dilatih-berwirausaha">akan kasus</a> terorisme di tanah air, khususnya para kru yang telah membuat film berjudul <em>22 Menit</em>.</p><p>Sementara, Kapolres Madiun Kota AKBP Nasrun Pasaribu menambahkan film <em>22 Menit</em> mengandung pesan ajakan untuk bersama memberantas aksi terorisme. Sebab, menjaga keamanan merupakan tanggung jawab bersama.</p><p>Nasrun Pasaribu menjelaskan masyarakat dapat menjadi sumber informasi, terutama dalam mengawasi orang-orang yang dicurigai sebagai terorisme. Salah satunya orang baru yang menutup diri di lingkungan.</p><p>"Masyarakat harus aktif. Segera melapor ke ketua RT atau tokoh masyarakat jika mendapati ciri-ciri orang yang mencurigakan," kata Kapolres Madiun Kota.</p><p>Sebelumnya pada Kamis (19/7/2018), para anggota Forpimda Kota Madiun telah menonton bareng film berjudul <em>22 Menit</em> tersebut di gedung bioskop Sun City Mal Kota Madiun. Anggota Forpimda yang menonton di antaranya perwakilan komandan Lanud Iswahjudi, <a title="Salat Tarawih di Magetan Bisa Sampai 8 Jam" href="http://madiun.solopos.com/read/20180605/516/920540/salat-tarawih-di-magetan-bisa-sampai-8-jam">kepala kemenag</a>, perwakilan Kodim Madiun, ketua paguyupan pencak silat, dan lainnya.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya