SOLOPOS.COM - Para pedagang sapi menurunkan sapinya dari kendaraan di Pasar Hewan Cepogo, Boyolali, Rabu (11/5/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi, dan ruminansia lainnya membuat peternak hewan di Boyolali berhati-hati membeli hewan. Terlebih, kasus positif PMK terdeteksi pada sapi di Singosari, Mojosongo, Boyolali, Senin (9/5/2022).

Para peternak dan pedagang sapi Boyolali mengungkapkan mereka memilih untuk tidak membeli dari daerah awal terjangkitnya penyakit mulut dan kuku seperti Jawa Timur. Hal itu diungkapkan Soleh, peternak dan pedagang sapi asal Jemowo, Tamansari, Boyolali. Ia mengaku tidak lagi membeli sapi dari Jawa Timur.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya sebenarnya tidak langsung membeli dari daerah Jawa Timur, saya biasanya membeli lagi dari teman yang membeli dari Jawa Timur. Sekarang tidak lagi, bukannya apa-apa, hanya waspada,” jelas lelaki 36 tahun tersebut saat dijumpai Solopos.com di Pasar Hewan Cepogo, Rabu (11/5/2022).

Soleh mengungkapkan lebih selektif lagi dalam memilih hewan. Dia mengungkapkan jika ada sapi yang tidak sehat maka ia tidak akan membeli sapi tersebut.

“Saya tahu penyakit mulut dan kuku kan dari media sosial ada di Jawa Timur, jadi memilih tidak dulu. Apalagi jika harganya terlalu murah juga patut dicurigai, dicek lagi. Kasihan nanti nasabah saya kalau kualitas sapinya jelek,” kata dia.

Baca juga: Duh, 10 Sapi di Mojosongo Boyolali Positif Penyakit Mulut dan Kuku

Ia mengaku sering berkonsultasi dengan dokter hewan masalah kesehatan sapi yang dijualanya. Ia mengatakan sang dokter hewan juga mewanti-wanti untuk tidak menjual hewan ternak dalam kondisi sakit.

Sementara itu, salah satu peternak sapi asal Kebon Gulo, Musuk, Boyolali, Drajat Triwibowo, 32, mengatakan telah mengetahui kabar tentang penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak di Boyolali.

Dipisah di Kandang Karantina

Ia juga mengetahui jika berita awal penyakit mulut dan kuku kali pertama ditemukan di daerah Jawa Timur. Ia yang setiap tahun biasanya membeli sapi di Jawa Timur kemudian tidak membeli ke sana tahun ini. “Saya tahun kemarin membeli di Situbondo, Jawa Timur. Itu waktu Bulan Puasa tahun lalu, untuk tahun ini dihentikan dulu,” kata dia.

Baca juga: Penyakit Mulut dan Kuku Serang Sapi di Boyolali, Kenali Ciri-Cirinya

Sekarang Drajat lebih memilih membeli sapi lokal di daerah Boyolali, Magelang, dan Yogyakarta. Ia juga akan menjaga kebersihan kandang dan kesehatan sapi untuk mencegah penyakit mulut dan kuku

“Mau ada penyakit mulut dan kuku atau tidak, semisal sapi saya kurang sehat tetap saya pisah di kandang karantina alas jerami, kemudian panggil dokter hewan atau mantri setempat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya