SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian Omicron. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Meski memiliki gejala lebih ringan, jangan remehkan Omicron lantaran varian baru virus corona ini bisa menimbulkan risiko reinfeksi lebih sekali pada seseorang yang pernah terinfeksi. Sebagaimana diketahui gejala varian baru ini memang lebih ringan dibandingkan Covid-19 varian Delta.

Dikutip dari akun Instagram edukator Covid-19, Adam Prabata @adamprabata, Kamis (3/3/2022), bahwa penelitian terbaru dari Denmark menemukan bahwa seseorang bisa terkena Omicron lebih dari 1 kali. Bahkan, dalam periode 20 hari-60 hari sejak pertama kali terkena.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Seberapa besar peluang mengalami reinfeksi atau infeksi ulang setelah terkena Omicron? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Menurut Adam yang mengutip hasil penelitian Stegger, 2022. Occurrence and significance of Omicron BA.1 infection followed by BA.2 reinfection, bahwa kasus reinfeksi itu sangat jarang terjadi.  Dikatakan, 47 kasus reinfeksi dari 1,8 juta kasus Covid-19 di Denmark dalam periode 20 hari hingga 60 hari setelah terkena.

Baca Juga: Ini Gejala Covid-19 Omicron dari Hari ke Hari

Mengutip Bisnis.com pada Kamis (3/3/2022), reinfeksi pada penelitian tersebut adalah akibat varian Omicron BA.2 pada orang yang sebelumnya terkena BA.1. Virus Corona SARS-CoV-2 varian Omicron telah bermutasi dan memunculkan subvarian BA.2 dengan daya sebar lebih ‘dahsyat’ dibanding BA.1. Di Indonesia, kasus BA.2 ditemukan sejak Desember 2021, dan hingga kini menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia, ada 55 kasus.

Berikut fakta Omicron subvarian BA.2 yang dikutip dari @pandemictalks, Senin (31/1/2022):

1. Kali pertama terdeteksi pada Desember 2021

BA.2 adalah salah satu subvarian dari Omicron. Adapun, subvarian Omicron asli adalah BA.1. Diketahui, bahwa varian Omicron B.1.1.529 mempunyai 4 sub garis keturunan yaitu: Ba.1, BA.1.1, BA.2, BA.3. Dua di antaranya yakni BA.1 dan BA.2 telah menyebar luas. Omicron BA.2 memiliki daya sebar atau transmisi yang tinggi Selama ini, BA.1 mendominasi penularan di dunia.

Baca Juga: Jadi Tempat Awal Munculnya Covid-19, Wuhan Kini Diserang Omicron

Namun, akhir-akhr ini beberapa negara telah mendteksi proporsi kenaikan subvarian BA.2, termasuk di Inggris dan Amerika Serikat (AS). Bahkan di India, Singapura, Denmark, Filipina, Swedia, Afrika Selatan, subvarian BA.2 mengalahkan BA.1. Hal ini membuktikan bahwa penyebarannya lebih tinggi, dan sudah terdektsi di 56 negara.

2. Dijuluki Omicron’s Sister

BA.2 memiliki banyak kesamaan dengan Omicron asli BA.1, namun ada 40-an perbedaan protein di antaranya termasuk spike protein. Selain itu, BA.2 dapat terdeteksi pemeriksaan PCR biasa, namun tidak memiliki ciri untuk pemeriksaan S gene target failure (SGTF) seperti BA.1.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Reinfeksi Covid-19 Seperti Dialami Maia Estianty

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan, bahwa Omicron bukan varian Covid-19 terakhir, maka masyarakat harus tetap melakukan protokol kesehatan: menggunakan masker berkualitas baik, hindari ruang tertutup, dan segera vaksinasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya