SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Kekeringan yang melanda Gunungkidul mulai dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan pribadi. Modus berkedok penggalangan bantuan dropping air tersebut dalam dua pekan terakhir mulai marak ditemukan beberapa perangkat desa, camat dan pejabat Pemkab Gunugkidul.

Salah satu kepala dinas di Pemkab Gunungkidul yang enggan disebutkan namanya mengaku sudah telanjur menyerahkan sejumlah uang kepada salah satu pihak yang mengatasnamakan organisasi profesi dan lembaga swadaya masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Itu saya jumpai belum lama ini. Karena saya pikir organisasi itu organisasi yang baik-baik. Tahu-tahu, saya baru sadar kalau pengiriman dropping air realisasinya tidak bisa dipertanggungjawabkan,” paparnya kepada Harian Jogja.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mengaku percaya dan menyerahkan sejumlah uang kepada oknum tersebut karena dalam daftar pendonor yang tertera dalam isi proposal terdapat beberapa nama pejabat lain, termasuk beberapa nama camat.

“Setelah itu saya sempat mengecek ke salah satu nama dalam lembar lampiran proposal itu ternyata tidak merasa memberi sumbangan. Mungkin namanya di catut agar kami dan sasaran lebih percaya,” imbuh seorang anggota dewan yang tidak mau disebutkan namanya. Sayang ia enggan menyebut nama organisasi yang digunakan sebagai kedok untuk meminta-minta sumbangan tersebut.

Menyikapi hal ini, Kabag Humas Setda Gunungkidul, Aziz Saleh mengimbau agar para perangkat desa, camat hingga pejabat lingkungan Pemkab Gunungkidul lebih cermat dan waspada. Dia meminta setiap pihak melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum menyerahkan bantuan.

“Kami tidak melarang setiap pribadi-pribadi untuk menyumbang kegiatan sosial itu. Namun akan lebih baik sebelum menyerahkan uang cek dulu keberadaan organisasi sehingga bantuan bisa tepat tersalurkan dan tidak tertipu kemungkinan benar adanya kabar penipuan berkedok dropping tersebut,” papar Aziz usai menghadiri coffee morning wartawan di rumah dinas Bupati, Selasa (20/9).

Hal yang sama juga disampaikan Kapolres Gunungkidul, AKBP Asep Nalaludin. Ia meminta semua pihak berhati-hati atas merebaknya kasus tersebut. Meski begitu ia mengaku belum mendapat laporan resmi dari para korban.(Harian Jogja/Endro Guntoro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya