SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &ndash;</strong> Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol. Condro Kirono, mengimbau masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu selama Ramadan dan jelang Idulfitri atau Lebaran 2018. Miasyarakat diminta lebih jeli agar tidak menjadi korban peredaran <a title="Ini Jadwal Penukaran Uang di Jateng…" href="http://semarang.solopos.com/read/20180522/515/917602/ini-jadwal-penukaran-uang-di-jateng">uang </a>palsu.</p><p>&ldquo;Ini kan mau Lebaran, perputaran uang banyak. Bisa saja ada yang palsu. Maka itu, kami mengimbau masyarakat untuk lebih jeli dengan melakukan antisipasi, seperti dilihat, diraba, dan diterawang,&rdquo; ujar Kapolda di Hotel MG Setos Semarang, Kamis (24/5/2018).</p><p>Condro juga meminta masyarakat untuk tidak malu lapor ke polisi apabila menemukan uang palsu. Kendati demikian, Condro mengaku hingga saat ini belum ada laporan terkait peredaran uang palsu di wilayah Jateng.</p><p>&ldquo;Belum ada [temuan uang palsu]. Tapi kita harus waspada dengan menyebar anggota di keramaian, seperti pasar dan terminal untuk memantau,&rdquo; tutur Condro.</p><p>Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, <a title="Bank Indonesia Jateng Siapkan Rp23,2 Triliun Uang Tunai untuk Lebaran 2018" href="http://semarang.solopos.com/read/20180501/515/913603/bank-indonesia-jateng-siapkan-rp232-triliun-uang-tunai-untuk-lebaran-2018">Hamid Ponco Wibowo</a>, mengatakan pihaknya telah menemukan sekitar 10.086 lembar uang palsu yang beredar di Jateng selama Januari-April 2018.</p><p>"Mayoritas uang palsu ditemukan di Kantor Perwakilan Provinsi Jateng yakni 37%, mengingat kota Semarang sebagai pusat perekonomian Jawa Tengah," paparnya.&nbsp;<br /> <br /> Sementara pangsa uang palsu di kota lain adalah Solo (21%), Purwokerto (19%) dan Tegal (22%). Secara nominal uang palsu yang banyak ditemukan dalam pecahan Rp 100.000 sebanyak 66,08% diikuti pecahan Rp 50.000 sebanyak 31,01% sedangka uang palsu pecahan lain memiliki pangsa masing-masing kurang dari 2%.&nbsp;<br /> <br /> Sebagian besar uang palsu yanag ditemukan berasal dari permintaan klarifikasi perbankan sebesar 92,4%. Menyusul permintaan dari pihak kepolisian sebesar 2,8% &nbsp;dan permintaan masyarakat serta temuan dari setoran bank masing-masing sebesar 2,5%.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Restrukturisasi Kredit Covid-19 akan Berakhir, BRI Siapkan Strategi Pencadangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya