SOLOPOS.COM - gemuk ilustrasi (rodmustresign.com)

gemuk ilustrasi (rodmustresign.com)

Obesitas tak hanya terjadi pada orang dewasa tapi juga bisa dialami anak-anak. Kurangnya pengetahuan orangtua atau pandangan yang mengatakan anak bertubuh gemuk adalah anak yang sehat dan menggemaskan dapat memperparah kondisi ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dokter Spesialis Anak RS Condong Catur Nini Rahmani menjelaskan obesitas pada anak dapat disebabkan karena orangtua tidak sadar memberikan makanan yang berlebihan. Terkadang mereka juga tidak mengizinkan anak berolahraga maupun kegiatan fisik lainnya.

“Mengonsumsi junk food yang tinggi kalori dan kolesterol juga dapat menjadi penyebab utama. Penyebab lainnya adalah faktor genetik. Orangtua yang obesitas biasanya akan menurun ke anak mereka,” ujarnya saat ditemui Harian Jogja, di RS. Condong Catur, Depok, Sleman, Kamis (24/5).

Obesitas merupakan suatu penyakit yang ditandai adanya penimbunan jaringan lemak di tubuh secara berlebihan. Kondisi ini bila terjadi pada masa kanak-kanak berisiko memicu berkembangnya penyakit diabetes, jantung, kolesterol, hipertensi, hingga berdampak pada psikologis anak.

Anak obesitas bisa jadi minder dengan teman-temannya karena tubuhnya gemuk. Nini menambahkan, bila anak terlanjur kegemukan, orangtua harus mengambil langkah yang tepat. Meskipun si kecil mengalami obesitas, sangat tidak dianjurkan diet seperti halnya yang sering diterapkan pada orang dewasa.

Bila membatasi asupan gizi dan nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan anak bisa terganggu. Hasilnya anak menjadi sakit dan pertumbuhannya tidak maksimal. Maka mengurangi berat badan anak yang tepat yakni dengan memberinya makanan yang sehat dan kaya serat.

“Sebaiknya kurangi makanan yang mengandung kadar gula dan lemak tinggi. Bila minum jus, pilih jus tanpa pemanis buatan, atau yang hanya mengandung sedikit gula. Sehabis makan, sebaiknya minumlah air putih, dan hindari minuman bersoda,” ungkapnya.

Anak cenderung meniru orangtua, karenanya orangtua harus menunjukkan pola makan sehat pada anak. Selain itu, ciptakan kegiatan bersama dengan anak dengan aktivitas fisik seperti bersepeda bersama, bermain basket, lari pagi, belanja dan masak bersama.

Hal yang tak kalah penting adalah memantau berat badan anak dan bandingkan dengan tinggi badan. Bila pertumbuhan berat badan melebihi standar yang seharusnya, sebaiknya konsultasikan ke ahli gizi untuk mengetahui pola makan dengan kalori yang tepat bagi anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya