SOLOPOS.COM - Pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang di Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Rabu (2/2/2022). (Istimewa/Pemdes Glagahwangi)

Solopos.com, KLATEN—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mengimbau seluruh elemen masyarakat proaktif mewaspadai potensi angin kencang di tengah tingginya intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir. Salah satu hal yang perlu dilakukan guna menghadapi potensi angin kencang yakni memangkas pohon berukuran jumbo.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, kepada Solopos.com, Senin (7/2/2022), mengatakan seluruh daerah di Klaten perlu mewaspadai potensi angin kencang. Puncak musim hujan di Klaten diprediksi berlangsung pada Februari 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pemangkasan pohon jumbo di pinggir jalan, biasanya kami kerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataam Ruang (DPU PR). Di luar itu, pohon berukuran jumbo masih sering ditemukan di daerah-daerah [di perdesaan]. Para pemilik pohon diharapkan dapat merelakan pohonnya itu untuk dipangkas. Sukarelawan biasanya bekerja [memangkasi pohon jumbo] saat sudah memperoleh izin dari pemiliknya juga,” kata Sri Winoto.

Baca Juga: Hujan Angin Rusak Kantor Desa Glagahwangi Klaten, Pohon Ambruk di Jalan

Sebagaimana diketahui, Klaten dilanda angin kencang, Minggu (6/2/2022) pukul 14.10 WIB. Akibat kejadian itu, sebanyak tiga rumah rusak. Masing-masing di Desa Jotangan, Desa Krakitan, dan Desa Dukuh. Seluruh desa terdampak angin kencang berada di Kecamatan Bayat.

Selain merusak rumah, angin kencang juga menumbangkan satu pohon kemuning dengan posisi melintang di Jalan Srago-Jomboran, Kecamatan Klaten Tengah. Ambruknya pohon berdiameter 60 cm itu sempat mengganggu akses di lokasi setempat dan merusak jaringan kabel listrik milik PLN.

Tim reaksi cepat (TRC) BPBD Klaten bersama komunitas sukarelawan, aparat keamanan, dan petugas PLN bahu-membahu mengevakuasi pohon yang ambruk.

Baca Juga: Bencana Klaten: Angin Ribut, Rumah Warga Sajen Roboh Tertimpa Pohon

Selain angin kencang, BPBD Klaten terus memantau aktivitas Gunung Merapi. Terlebih, sesuai laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), menyebutkan Gunung Merapi baru saja meluncurkan awan panas, Minggu (6/2/2022) pukul 15.12 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 47 mm dan durasi 129 detik.

Jarak luncur bekisar 2.000 meter ke arah barat daya. Arah angin ke timur dan tinggi kolom asap kurang lebih 600 meter di atas puncak. Dua desa di Kecamatan Kemalang yang dilanda hujan tipis waktu itu, yakni Desa Sidorejo dan Tegalmulyo.

“Status Gunung Merapi masih siaga,” kata Sri Winoto, Minggu (6/2/2022).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya