SOLOPOS.COM - FOTO/JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe

FOTO Ilustrasi Penyemprotan Unggas
JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe

GUNUNGKIDUL-Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul mengumpulkan semua tenaga Unit Pelayanan Terpadu (UPT) se-Gunungkidul, Selasa (9/4), guna mengantisipasi penyebaran virus flu burung jenis baru dari China yang mematikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Peternakan Krisna Berlian mengatakan, meski belum ada arahan resmi dari pemerintah pusat, pihaknya perlu mensosialisasikan virus avian jenis H7N9 kepada petugas UPT untuk mendeteksi penyakit yang disebabkan dari burung merpati.

Ekspedisi Mudik 2024

“Hari ini kami kumpulkan semua UPT untuk tetap waspada” katanya.

Menurut Krisna, sampai saat ini belum ada laporan resmi dari semua UPT terkait penyebaran virus H7N9.

Hanya saja, UPT diminta untuk mendata semua peternak burung merpati, memantau jika ada yang sakit atau mati untuk segera diambil tindakan. Karena selama ini belum ada data khusus dari para peternak burung merpati.

Krisna juga mewanti-wanti Tim Participatory Disease Surveillance and Response (PDSR) untuk mendiagnosa setiap ada unggas atau burung yang mati, kemudian disampaikan kepada District Surveilance Officers ( DSO) agar penanganan cepat.

Dalam upaya mencegah terjadinya kematian akibat penyakit Flu Burung, kata Krisna DSO atau Puskesmas sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat perlu disiagakan dengan menempatkan obat anti Oseltamivir guna pengobatan dini terhadap suspek Flu Burung.

“PDSR akan mengambil tindakan penyemprotan disinpektan dan sosialisasi unggas di sekitar jika sudah terdeteksi ada yang sakit” papar Krisna.

“Sejauh ini belum ada penyebaran di indonesia khususnya di Gunungkidul terkait virus flu burung jenis baru yang mewabah di Cina ini. Tapi kita tetap menghimbau untuk tetap waspada,” tandas Krisna.

Seperti diketahui sejak beberapa hari terakhir di Shanghai Cina tengah merebak virus H7N9. Virus flu burung jenis baru tersebut telah menyerang manusia, bahkan menyebabkan kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya