SOLOPOS.COM - Ilustrasi klaster keluarga. (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Tingkat penularan varian Delta hampir 100 persen terjadi pada klaster keluarga. Karena itu masyarakat wajib waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban menyatakan penularan Covid-19 varian Delta lebih cepat dibandingkan varian virus corona lainnya. Lewat akun twitternya @ProfesorZubairi, dia mengatakan tingkat penularan varian Delta hampir 100 persen di antara anggota keluarga dalam satu rumah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“BEWARE. Tingkat penularan Varian Delta hampir 100 persen di antara anggota keluarga dalam satu rumah. Artinya, satu orang terinfeksi, maka satu keluarga itu kemungkinan besar juga terinfeksi. Delta memang hanya membutuhkan hitungan detik untuk menginfeksi. Hati-hati semua.” cuitnya di akun Twitter @ProfesorZubairi dan dikutip Bisnis.com, Selasa (29/6/2021).

Baca Juga: Mantan Gitaris GIGI Aria Baron Meninggal Setelah Berjuang Melawan Covid-19

Zubairi Djoerban juga memaparkan contoh kasus yang terjadi di kota Sidney, Australia saat Covid-19 varian Delta baru saja menyerang. Bukan itu saja, dia mengingatkan untuk selalu menaati protokol kesehatan selama beraktivitas, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. “Contoh kasus. Seminggu lalu Kota Sidney memiliki nol kasus Covid-19. Tapi, saat ini mereka memberlakukan lockdown selama dua pekan karena ada 80 kasus muncul--saat Delta merajalela. Sekali lagi, tetap pakai masker, taati prokes dan hati-hati. Terima kasih," cuitnya kemudian.

Sebelumnya, Zubairi Djoerban menyarankan agar segera menerapkan lockdown atau kegiatan sejenisnya sebagai langkah konkret yang dapat memperbaiki kondisi agar lebih baik dari sebelumnya. “Apakah menerapkan lockdown atau apapun namanya yang mewakili kedaruratan telat jika dilakukan sekarang? Tidak ada kata telat ketimbang setengah-setengah tapi kita terseret masalah sama berbulan-bulan--tanpa perbaikan. Bagi saya, langkah konkret perlu dilakukan. Terima kasih.” ujar Profesor Zubairi.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut bahwa penularan Covid-19 varian Delta enam kali lebih cepat dibandingkan dengan Alfa. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian Delta lebih cepat menular namun belum ditemukan bukti yang cukup kuat bahwa varian B1617.2 asal India itu memiliki kemampuan menyebabkan efikasi vaksin berkurang. Untuk itu pemerintah terus mengupayakan percepatan vaksinasi untuk mengurangi laju penularan. "Sebab di beberapa daerah kita juga menemukan varian ini," katanya dilansir dari Antara, Selasa (29/6/2021).

Baca Juga: Selain Komorbid Pada Anak, Ini Pemicu Tingginya Angka Kematian Akibat Covid-19

Ketaatan masyarakat pada protokol kesehatan yang semakin berkurang, kata Siti Nadia, berpotensi jadi celah penularan varian Delta ini.

"Delta ini kecepatan menularnya enam kali dari varian Alfa. Temuan kasus harian kita saat ini menyentuh angka di atas 15 ribu orang beberapa belakangan ini," katanya. Siti Nadia menambahkan sebuah jurnal di Australia melaporkan kecepatan penularan varian Delta jika dihitung berdasarkan waktu berkisar 10 sampai 15 detik.

"Sehingga orang yang berpapasan tanpa pakai masker sudah bisa membuat orang itu positif atau tertular," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya