SOLOPOS.COM - Aparat Polsek Sukodono dan Tim Inafis Polres Sragen melakukan olah kejadian perkara di lokasi kebakaran di wilayah Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, Sragen, Rabu (10/8/2022). (Istimewa/Humas Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Dalam rentang waktu sepuluh hari terakhir, 1-10 Agustus 2022, terjadi sedikitnya tujuh kebakaran di Kabupaten Sragen. Untungnya dari kebakaran sebanyak itu tak ada korban jiwa yang timbul. 

“Rata-rata kebakaran terjadi di rumah warga, gudang, dan barongan [pohon bambu]. Penyebab kebakaran biasanya adalah saat membakar sampah lupa mematikan api, tidak diawasi, sehingga api merambat,” terang Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Kabupaten Sragen, Tommy Isharyanto, Rabu (10/8/2022).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Musim kemarau juga disebut Tommy menjadi salah satu faktor yang menyebabkan peningkatkan kebakaran terjadi. Tren terjadinya kebakaran dalam empat bulan terakhir, menurut dia, fluktuatif.

Ekspedisi Mudik 2024

Pada Mei 2022, terjadi sembilan kebakaran di Bumi Sukowati. Angkanya meningkat pada Juni menjadi 11 kasus kebakaran yang ditangani Satpol PP, dua di antaranya terjadinya di luar Sragen. Pada Juli 2022 terjadi tujuh kasus kebakaran, satu diantaranya terjadi di luar wilayah Sragen.

Kerugian yang dialami korban kebakaran beragam, ditaksir mulai Rp3 juta hingga Rp300 juta.

Baca Juga: Diduga Korsleting, Dapur Warga di Sukodono Sragen Terbakar

Anggota Satgas Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen, Galuh Putri, membenarkan biasanya pada musim kemarau angka kebakaran meningkat. Udara yang panas membuat api lebih cepat merambat. 

“Upaya pencegahan yang bisa dilakukan dari masyarakat adalah lebih waspada jika membakar sampah, karena penyebab kebakaran paling banyak kelalaian lupa mematikan api. Kemudian lebih hati-hati dalam menggunakan peralatan listrik untuk mencegah korsleting,” terang Putri.

Sebagai informasi, Satpol PP Sragen memiliki 55 petugas damkar, dan satu markas komando di Jl. Setia Budi, Nomor 3 Sragen. Selain itu ada satu posko di Kecamatan Gemolong.

Baca Juga: Karyawan Pabrik Pergoki Api Menyala dari Rumah Warga Jetak Sragen

Tommy menambahkan dalam satu regu Damkar Sragen terdiri atas 12 orang. Idealnya satu regu ada 20 orang dengan satu mobil Damkar terdapat lima orang. Dengan pembagian tugasnya adalah bertanggung jawab atas selang, pompa, lapangan, dan driver.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya