SOLOPOS.COM - Kepala BPBD Sragen, Agus Cahyono. (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN–Dalam kurun enam bulan terakhir pada 2022 tercatat 207 pohon tumbang diakibatkan angin kencang di Sragen.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen, Agus Cahyono, mengatakan tercatat pada Januari 2022 terdapat 39 pohon tumbang karena angin kencang, kemudian Februari ada 105 pohon tumbang, Maret 25 pohon tumbang, April 33 pohon tumbang, serta Mei 5 pohon tumbang, dan nihil pada Juni.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Risiko angin kencang itu merata pada semua wilayah, namun berdasarkan pengalaman, jalur angin di Sragen berada di Kecamatan Plupuh, Tanon, Kedawung, Gondang, dan Sambirejo,” terang Agus saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (3/10/2022).

Ia menambahkan pergantian musim kemarau ke penghujan seperti saat ini, memang berpotensi angin kencang, karena perbedaan tekanan atau suhu udara.

Misalnya pada Februari 2022, enam kecamatan dilanda angin kencang, yang menyebabkan kerugian materiil sekitar Rp140 juta. Kecamatan tersebut adalah Karangmalang, Sidoharjo, Mondokan, Sragen, Kedawung, dan Sukodono. Mengakibatkan 86 pohon tumbang, 11 unit rumah mengalami kerusakan, satu kandang ayam rusak berat, delapan unit sepeda motor rusak ringan.

Kemudian angin kencang pada Mei 2022 lalu, terjadi di Desa Sumberejo, Mondokan, kerugian Rp15 juta, dengan dampak lima pohon tumbang, dua rumah mengalami kerusakan, dan satu kandang kambing roboh. Serta di Desa Jirapan, Kecamatan Masaran, yang mengalami kerugian materiil Rp35 juta karena satu gudang mengalami kerusakan tidak dapat digunakan berproduksi karena hujan deras disertai angin kencang.

Pohon tumbang bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu, akar pohon yang sudah lapuk, hujan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai angin kencang, hingga tertabrak truk.

Untuk penanganan pohon tumbang, BPBD Sragen hanya berwenang melakukan pemotongan ketika sudah roboh, karena sudah termasuk kejadian kebencanaan.

Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Raden Suparwoto mengatakan saat ini tengah aktif melakukan pemeliharaan ranting pohon dan pemotongan pohon.

“Pada hari ini, kami melakukan kegiatan pemotongan pohon waru di ruas Jalan Katamso, karena sudah lapuk. Masyarakat pun bisa melaporkan ketika di wilayahnya terdapat pohon yang dirasa rawan tumbang, sehingga bisa dilakukan pemeliharaan,” terang Suparwoto saat dihubungi Solopos.com, Selasa (4/10/2022).

Sementara itu, berdasarkan data BPBD Sragen, pada semester I/2022, dalam kurun Januari-Juni, tercatat kejadian kebencaan pohon tumbang dikarenakan roboh dan akar lapuk tercatat 15 kejadian, kemudian angin kencang yang mengakibatkan kerusakan 10 kejadian, tanah longsor tercatat 12 kejadian, dan banjir 5 kejadian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya