SOLOPOS.COM - Ilustrasi sakit perut akibat keracunan. (Istimewa/Pinterest)

Solopos.com, JAKARTA — Sakit perut bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja. Rasa tak nyaman pada perut biasanya terjadi saat Anda mengalami gangguan pencernaan atau penumpukan gas akibat asupan karbohidrat Anda. Namun sinyal apa yang harus diwaspadai saat sakit perut tergolong berbahaya?

Berikut tanda-tanda sakit pada perut itu membahayakan seperti dikutip dari Medical Daily, Rabu (18/9/2019):

Promosi Mengenal Kelawi, Pemenang Desa BRILiaN Hijau Berkat Inovasi Berkelanjutan

1. Nyeri samar di perut bagian atas

Juru bicara American College of Emergency Physicians (ACEP), Robert Glatter M.D., mengatakan rasa sakit yang tidak jelas di perut bagian atas atau tengah disertai mual dan sendawa dapat memberi tahu Anda tentang serangan jantung.

Muntah yang terkait dengan nyeri punggung atau rahang dan sesak napas juga bisa mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan segera.

2. Nyeri perut setelah makan banyak

“Rasa sakit yang luar biasa di perut setelah makan besar yang tidak hilang bisa menjadi pertanda serangan kandung empedu,” kata Hardeep Singh M.D., ahli gastroenterologi di St. Joseph Hospital.

Tugas utama kantong empedu menyimpan empedu dan mendistribusikannya ke usus kecil untuk membantu pencernaan lemak.

Ketika organ kecil berbentuk buah pir yang terletak di bawah hati itu tersumbat dan meradang, maka bisa menyebabkan penyakit kantong empedu.

3. Kram perut yang berhubungan dengan diare

Menurut Singh, diare atau sembelit dengan kram perut atau perasaan kembung dapat mengindikasikan sindrom iritasi usus besar.

Singh menyarankan penderita menggunakan obat yang akan meringankan rasa sakit ketika Anda mengalami hal ini. Di sisi lain, mengelola diet dan stres juga bisa mengendalikan iritasi usus besar dalam jangka panjang.

4. Nyeri perut kiri bawah

Nyeri perut di sisi kiri bawah yang semakin memburuk saat Anda bergerak mungkin pertanda divertikulitis, yakni kantong-kantong kecil di usus besar yang terhambat dan berlubang.

Glatter mengatakan kondisi ini dapat diobati dengan antibiotik dan beberapa pelunak feses untuk mengurangi risiko infeksi.

Namun, antibiotik mungkin sebenarnya tidak diperlukan seperti saran para ahli kesehatan, jadi dokter mungkin meresepkan obat penghilang rasa sakit dan melihat apakah itu akan cukup sebelum memberi Anda obat yang lebih kuat.

5. Tiba-tiba sakit perut yang parah

“Jika Anda memiliki riwayat penyakit ulkus peptikum atau mengonsumsi NSAID (obat non-steroid anti-inflamasi) dan mengalami nyeri hebat secara tiba-tiba, perforasi mungkin terjadi di perut Anda,” kata Glatter.

Perforasi memerlukan prosedur bedah karena bisa menyebabkan kondisi lebih serius yang disebut peritonitis ketika tidak segera ditangani.

Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum yang disebabkan infeksi bakteri atau jamur, hasilnya muncul seperti selaput sutra yang menutupi organ-organ di perut.

Glatter menjelaskan ketika rongga perut terkontaminasi, maka dapat menyebabkan syok septik yang dapat melemahkan organ-organ dan pada akhirnya menyebabkan kematian, kecuali jika Anda menjalani operasi.

6. Sakit perut dan penurunan berat badan

Menurut Gregory Sayuk M.D., M.PH, profesor kedokteran dan psikiatri di Washington University School of Medicine in St. Louis, sakit perut menusuk disertai dengan penurunan berat badan, darah dalam tinja, gejala anemia dan riwayat kanker gastrointestinal atau penyakit radang usus dalam keluarga menunjukkan penyakit serius yang mungkin kanker.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya