SOLOPOS.COM - ilustrasi virus corona atau Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Pemkab Sukoharjo mengandalkan peran aktif ketua rukun tetangga (RT) untuk waspada penularan corona dari para pemudik yang  mulai berdatangan.

Para ketua RT diminta memantau kondisi kesehatan kaum boro yang mudik ke kampung halaman. Para perantau yang tiba di kampung halaman harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Waspada penularan corona dari para pemudik ini menjadi salah satu bahasan dalam rapat koordinasi gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 dengan DPRD Sukoharjo, Kamis (26/3/2020).

Gubernur Ganjar Sebut Lonjakan Kasus Corona Bisa Sampai September 2020

Rapat itu membahas evaluasi penanganan virus Covid-19 di Kabupaten Jamu. Sekda Sukoharjo yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Agus Santosa, hadir dalam rapat itu.

Salah satu materi yang dibahas adalah antisipasi persebaran Covid-19 dari para pemudik yang pulang ke tanah kelahiran. Mayoritas mereka pulanng dari Jakarta dan sekitarnya.

Seperti diketahui, Jakarta dan sekitar menjadi daerah dengan kasus corona terbanyak di Indonesia. "Saya sudah menginstruksikan kepada setiap camat untuk memantau kondisi kesehatan para pendatang termasuk para perantau. Mereka harus diperiksa kondisi kesehatannya," kata dia, Kamis.

Hadiri Ngunduh Mantu di Grobogan, Rombongan dari Sragen Dipulangkan

Di setiap desa/kelurahan telah dibentuk gugus tugas penanganan Covid-19. Ketua RT juga dilibatkan dalam pencegahan virus corona. Setiap ketua RT bakal mendata jumlah kaum boro yang tiba di kampung halaman.

Orang Dalam Pemantauan Bertambah

Mereka juga bakal memantau kondisi kesehatan kaum boro selama tinggal di kampung halaman. "Petugas kesehatan bakal memeriksa kondisi kesehatan para pemudik. Jika mengalami demam, batuk, dan pilek harus menjalani karantina mandiri. Tak boleh keluar rumah," ujar dia.

Berdasarkan data yang diunggah di laman http://corona.sukoharjokab.go.id, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah dari 10 orang menjadi 11 orang.

Wonogiri 2 Positif Corona, 16.886 Orang Malah Pulkam

Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) bertambah dari 68 orang menjadi 106 orang. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan kaum boro yang mudik ke Sukoharjo tak teroganisasi.

Mereka menyebar ke sejumlah desa di wilayah Nguter, Bulu, dan Weru. Gugus tugas penanganan Covid-19 di tingkat RT harus dioptimalkan guna mencegah persebaran virus corona di wilayahnya masing-masing.

"Sangat sulit untuk mendata jumlah pemudik yang pulang kampung karena mereka tak teroganisir. Di Wonogiri atau Jepara, mereka pulang menggunakan puluhan bus sehingga cukup gampang diantisipasi sebelum tiba di kampung halaman," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya