SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo [SPFM], Menjelang lebaran, peredaran uang palsu yang marak terjadi. Hal ini karena arus peredaran uang dimasyarakat yang terbilang tinggi. Untuk itu, Bank Indonesia terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat guna mewaspadai peredaran uang palsu. Pemimpin Bank Indonesia Solo Doni P. Juwono usai workshop UMKM di Best Western Premier Hotel Selasa (19/7) menjelaskan, peredaran uang palsu saat ini menggunakan modus baru. Yakni uang palsu setengah asli, yang dilakukan dengan memisahkan lembaran uang asli dan digabung dengan uang palsu.  Diakui Doni, biasanya nominal uang yang dipalsu tersebut adalah pecahan 100 ribuan dan 50 ribuan.

Selain gencar sosialisasi kepada masyarakat, pelajar, petugas SPBU  dan retail, pengetatan pengawasan peredaran Upal juga akan dilakukan dengan membentuk organisasi Persatuan Kasir Solo Raya (Perkaso). Pembentukan Perkaso yang ditargetkan terbentuk usai lebaran itu sebagai media edukasi teller dan kasir bank sebagai pihak yang berhubungan langsung dengan uang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun diungkapkan Doni, peredaran uang palsu di Solo tidak tinggi. Terlebih Solo bukan sebagai daerah pembuat uang palsu. Doni menambahkan, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan pemberitahuan dari polisi di wilayah Solo Raya terkait kasus peredaran uang palsu. [SPFM/dev]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya