SOLOPOS.COM - Wali Kota Salatiga, Yuliyanto. (Solopos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SALATIGA —  Nama Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, kembali dicatut atau digunakan pelaku aksi penipuan. Kali ini, nama orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga itu digunakan pelaku penipuan dengan modus penggalangan dana untuk yayasan dan pondok pesantren atau ponpes.

Yuliyanto membenarkan jika namanya digunakan atau dicatut penipu dengan modus mencari sumbangan untuk yayasan dan ponpes. Ia mengetahui hal tersebut dari seorang warga yang mendapat pesan melalui aplikasi Whatsapp tentang penggalangan dana menggunakan nama Wali Kota Salatiga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada yang melakukan konfirmasi ke saya terkait permintaan itu [sumbangan]. Saya jelaskan itu penipuan. Saya tidak pernah meminta sumbangan kepada siapa pun,” ujar Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, kepada wartawan di Salatiga, Kamis (17/3/2022).

Baca juga: Nama Wali Kota Salatiga Dicatut untuk Penipuan, Tawarkan TV via SMS

Menurut Yuliyanto, ada dua pesan yang dikirimkan pelaku, meskipun isinya hampir sama. Pesan pertama mengaku sebagai Bupati Salatiga dan pesan kedua tertulis Wali Kota Salatiga. “Kalau yang Bupati Salatiga itu jelas salah karena Salatiga kan kota, jadi kepala daerahnya Wali Kota bukan Bupati. Mungkin pelakunya juga kurang membaca, sehingga ada salah itu,” ujarnya.

Bukan Pertama

Yuliyanto menegaskan tidak pernah menggalang dana untuk donasi. “Tidak ada itu penggalangan dana, jadi yang dilakukan itu jelas penipuan. Kalau sudah penipuan, maka laporkan saja ke Polres Salatiga,” kata dia.

Dia juga menilai masyarakat sudah bisa membedakan pesan yang benar dan pesan yang bertujuan menipu. “Penipuan dengan modus seperti ini kan sudah sering, jangan terjebak. Kalau sedang iseng, penipu-penipu itu dikerjain saja,” kata Yuliyanto.

Aksi penipuan dengan menggunakan nama Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, ini memang bukan kali pertama terjadi. Sekitar pertengahan tahun 2020 lalu, nama Yuliyanto juga pernah dimanfaatkan penipu dengan modus undian berupa televisi.

Baca juga: Terlibat penipuan dan penggelapan, anggota Dewan Salatiga jadi tersangka

Sementara itu, Kapolres Salatiga, AKBP Indra Mardiana, mengatakan sudah melakukan penyelidikan terhadap kasus penipuan yang menggunakan nama Wali Kota Salatiga itu. “Kita sudah melakukan penelusuran untuk mengungkap identitas pelaku. Ini sudah meresahkan masyarakat dan menurunkan kredibilitas Wali Kota Salatiga,” tegasnya.

Dia juga meminta masyarakat untuk tidak segan melakukan konfirmasi jika mendapat pesan yang berisi permintaan uang dengan mengatasnamakan Wali Kota Salatiga maupun pejabat daerah setempat. “Di Salatiga saat ini ada Forkompinda yang baru menjabat, seperti Dandim, Kajari, dan Kepala Pengadilan Negeri. Momentum ini biasa digunakan penipu beraksi,” tegas Indra.

Indra pun meminta masyarakat berhati-hati jika menerima pesan yang mengatasnamakan pejabat dengan meminta uang. Ia pun meminta masyarakat tidak mudah percaya dan melakukan cross check atau klarifikasi terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya