SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana banjir (Sumber: Antaranews.com)

Solopos.com, SUKOHARJO – Tiga kecamatan di Sukoharjo termasuk dalam wilayah status siaga banjir pada Sabtu (6/11/2021). Terkait hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo sudah mengantisipasi dengan membentuk desa tangguh bencana di wilayah dengan riwayat banjir di Sukoharjo.

Status siaga banjir berdasarkan hasil analisis data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan Impact Based Forecast (IBF) serta BNPB degan InaRisk. Berdasarkan hasil analisis tersebut muncul hasil sejumlah wilayah di Indonesia yang perlu diwaspadai potensi banjir pada Sabtu (6/11/2021).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Untuk Wilayah Jawa Tengah, Sukoharjo menjadi salah satu dari tiga Kabupaten di Jateng yang masuk kategori siaga banjir. Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, terdapat tiga kecamatan di Sukoharjo yang ditetapkan siaga banjir. Ketiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Nguter, Bendosari, dan Polokarto.

Baca Juga: Hati-Hati, 5 Jenis Pelanggaran Ini Bisa Terekam CCTV ETLE Sukoharjo Lho

Berdasarkan analisis tersebut, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo diminta untuk memantau kondisi terkini lapangan dan menyebarkan informasi terkait curah hujan dan potensi risiko bencana. Selain itu, Pemkab juga diminta untuk menyiapkan segala persiapan terkait penangan bencana banjir yang berpotensi terjadi.

Disinggung terkait hal tersebut, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, mengatakan pihaknya sudah bersiap terkait kemungkinan bencana banjir yang terjadi di wilayah Sukoharjo. Tingginya potensi banjir di Sukoharjo disebabkan kondisi geografis di tiga wilayah tersebut bersifat cekungan. Sehingga, kemungkinan terjadinya banjir dinilai tinggi.

“Memang sesuai analisis kami itu ada tiga wilayah kecamatan yang memiliki sejarah langganan banjir. Tapi masyarakat sudah terbiasa dengan hal itu dan sudah memiliki bekal penanganan. Mereka sudah tahu langkah yang harus dilakukan kalau sudah ada tanda-tanda air meluap dengan menyelamatkan barang berharga dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi,” jelas dia.

Baca Juga: 50.000 Benih Ikan Ditebar Bupati Sukoharjo di Embung Pengantin Wirun

Kalakhar juga menjelaskan untuk antisipasi bencana banjir pihaknya sudah membentuk 10 desa tangguh bencana di lokasi rawan banjir. Kesepuluh desa tangguh bencana tersebut dilatih cara mengantisipasi dan menangani bencana banjir.

“Memang belum semuanya, tapi kami sudah membentuk desa tangguh bencana. Tapi kami akan terus menambah. Target kami setiap tahun ada tiga desa yang akan dibentuk,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya