SOLOPOS.COM - Warga Ngringo, Jaten, Karanganyar, mengungsi karena wilayah tempat tinggal mereka berpotensi banjir air dari Sungai Bengawan Solo, Senin (2/3/2020). (Istimewa/Aji Pratama Heru Kristanto)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Sebanyak 43 keluarga atau 165 jiwa warga Dusun Daleman RT 007/RW 006, Desa Ngringo, Jaten, Karanganyar, bersiap mengungsi karena khawatir banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, ketinggian air di Sungai Bengawan Solo pada setelah hujan deras pada Minggu (1/3/2020) mencapai 7,97 meter.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketinggian air sempat turun pada pukul 22.00 WIB menjadi 5,95 meter namun hujan dari hulu berpotensi membuat ketinggian air bisa kembali naik sewaktu-waktu.

Camat Jaten, Aji Pratama Heru Kristanto, bersama seratusan sukarelawan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar bersiaga memantau ketinggian air di Dusun Daleman sejak pukul 22.00 WIB hingga Senin pukul 03.00 WIB.

Warung Mbok Yem di Puncak Lawu Punya Televisi dan Kulkas, Ternyata Ini Sumber Listriknya

Selain itu, Heru juga sudah menentukan tiga lokasi pengungsian apabila masyarakat terpaksa mengungsi akibat luapan air menggenangi rumah mereka. Total sebanyak 43 keluarga di Dusun Daleman RT 007/RW 006 bersiap untuk mengungsi.

Seratusan sukarelawan dan Pemcam Jaten, Karanganyar, memantau ketinggian air Sungai Bengawan Solo, Minggu (1/3/2020) malam. (Istimewa/Aji Pratama Heru Kristanto)
Seratusan sukarelawan dan Pemcam Jaten, Karanganyar, memantau ketinggian air Sungai Bengawan Solo, Minggu (1/3/2020) malam. (Istimewa/Aji Pratama Heru Kristanto)

“Kemarin ketika kami melihat sungai Bengawan Solo ketinggian airnya sudah siaga, kami langsung ke lokasi untuk memantau. Sambil melihat situasi kami persiapkan juga lokasi untuk pengungsian,” ucap dia, Senin (2/3/2020).

Cuaca Ekstrem

Salah satu lokasi pengungsian itu adalah masjid. Heru mengatakan hingga pukul 03.00 WIB, Senin, ketinggian air terus menurun. Personel ditarik untuk beristirahat.

Satlantas Polrestabes Semarang Ikut Asyik Main Tik Tok

Meskipun begitu, Heru mengaku terus memantau ketinggian air sungai di Dusun Daleman dan Dukuh Dalon karena perkiraan cuaca yang ekstrem dalam beberapa hari ini.

“Kami tetap memantau karena memang cuacanya ekstrem. Untuk antisipasi kami libatkan semua personel untuk memantau ketinggian air dan mengevakuasi warga kalau air terus meninggi,” imbuh dia.

Salah satu warga, Hartini, mengaku sudah mengemas beberapa dokumen penting seperti KK, Ijazah, dan sertifikat penting lainnya. Dia juga menyiapkan tempat penyimpanan barang di atap jika air meluap.

Rezim Jokowi Diprediksi Jatuh Juni Ini, Kenapa?

“Anjang-anjang [tempat penyimpanan] di tengah untuk menyelamatkan kasur. Sedangkan belakang buat selamatkan televisi serta alat elektronik lainnya,” katanya.

Longsor

Sementara itu, Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jateng, Iis Widya Harmoko, mengatakan potensi hujan di wilayah Karanganyar diperkirakan sedang hingga lebat dan bisa disertai angin.

Dia mengimbau warga di lokasi rawan bencana untuk waspada. “Kalau hujan sepertinya akan terus seperti ini sampai beberapa waktu ke depan. Apalagi di Karanganyar yang wilayahnya dataran tinggi. Waspadai longsor dan banjir,” beber dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya