SOLOPOS.COM - Tim BPBD Jateng meninjau lokasi longsor di Ngargoyoso, Karanganyar. (Istimewa/BPBD Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pergerakan tanah hingga berpotensi longsor di tiga desa wilayah Karanganyar kian mengkhawatirkan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mendesak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk meneliti pergerakan tanah di tiga desa itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu untuk memetakan tindakan antisipasi bencana terhadap masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut. Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Bambang Jatmiko, menjelaskan sudah melayangkan surat kepada PVMBG untuk segera meneliti tanah di tiga desa di Karanganyar.

Ekspedisi Mudik 2024

Tiga desa dimaksud adalah Nglegok, Ngargoyoso, khususnya Dusun Dederan, Desa Girimulyo, Ngargoyoso (khususnya Dusun Potrojalu), dan Desa Menjing, Jenawi (khususnya Dukuh Guntur).

Bocah 7 Tahun Meninggal Tertabrak Mobil di Perum Josroyo Jaten Karanganyar

“Kami sudah mengirim suratnya. Nanti hasilnya, apakah daerah tersebut layak untuk dihuni warga atau tidak. Insya Allah pekan ini PVMBG akan mengecek wilayah di Ngargoyoso. Termasuk di Nglegok yang kemarin longsor. Dua desa antaranya yang diteliti ada di Kecamatan Ngargoyoso,” beber dia kepada wartawan, Rabu (8/1/2020).

Hasil pengecekan tanah akan disampaikan kepada pemerintah daerah masing-masing untuk menentukan apakah tanah yang diteliti masih layak ditempati. Apabila tanah yang diteliti dinyatakan tidak aman, PVMBG akan memberikan saran lokasi lain yang aman untuk dijadikan tempat relokasi.

“Kalau aman akan disarankan penguatan bangunan. Kalau tidak aman nanti PVMBG bisa memberikan saran untuk relokasi dan lokasi yang aman itu di mana. Tahun kemarin kami melakukan hal yang sama di lima lokasi. Hasilnya juga sudah kami sampaikan untuk antisipasi bencana,” imbuh dia.

Obral Kayu Jati di Semanggi Solo, Balita Terancam 7 Tahun Penjara

Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Karanganyar, Hartoko, mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di lokasi rawan bencana. Pada musim penghujan, risiko terjadinya pergerakan tanah meningkat.

“Di musim seperti ini kan banyak terjadi peristiwa pergerakan tanah. Jadi kami meminta PVMBG untuk mengecek lokasi yang rawan terjadi pergerakan tanah,” kata dia.

Sebelumnya, sembilan orang dari dua keluarga yang terdampak tanah longsor di Dederan, Nglegok, Ngargoyoso, terpaksa mengungsi di gudang kosong. Mereka masih menunggu hasil pengecekan tanah di lokasi tersebut untuk mengetahui keputusan apakah rumah mereka masih bisa dihuni atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya