SOLOPOS.COM - Panorama Pulau Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. (Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disporapar) Jawa Tengah (Jateng) mengimbau kepada wisatawan yang ingin menikmati libur akhir tahun ke Karimunjawa untuk mewaspadai cuaca ekstrem pada musim hujan seperti saat ini. Hal tersebut dikarenakan cuaca ekstrem berpotensi bencana seperti pasang air laut di perairan Jepara yang mencapai tiga meter lebih.

Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan Daya Tarik Wisata (DTW) Disporapar Jateng, Riyadi Kurniawan, tak menampik jika wisata di Karimunjawa menjadi salah satu destinasi favorit untuk libur akhir tahun. Meski demikian, cuaca di Karimunjawa saat musim hujan atau bulan Desember tergolong berbahaya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami sudah komunikasi juga dengan Kementerian kaitannya dengan Karimunjawa. Desember merupakan puncak hujan badai. Seringkali wisatawan terjebak di sana [Pulau Karimunjawa],” ujar Riyadi kepada Solopos.com, Rabu (23/11/2022).

Lebih lanjut, Riyadi meminta pemangku kebijakan setempat untuk selalu memantau informasi dari BMKG. Wisatawan juga diminta meningkatkan kewaspadaan jika memilih Karimunjawa sebagai destinasi libur akhir tahun.

Ekspedisi Mudik 2024

“Prediksi BMKG itu penting, jangan disepelekan. Kadang wisatawan itu ada yang ngeyel, tetap berangkat [meski cuaca ekster]. Akhirnya terjebak,” jelasnya.

Baca juga: Berburu Paket Destinasi Wisata Karimunjawa dengan Tempat yang Menarik

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara, Zamroni Lestiaza, justru menyampaikan kondisi gelombang di kepualuan Karimunjawa diprakirakan normal atau dalam kategori masih bisa diatasi. Meski demikian, pihaknya siap menghentikan pemberangkatan kapal bila BMKG mengeluarkan peringatan gelombang tinggi.

“Batasan keberangkatan enggak ada. Karena musim apapun ya di Karimunjawan normal saja. Pembatasan itu ada kala BMKG mengatakan gelombang tinggi, maka secara otomatis pemberangkatan kapal akan dihentikan,” jelasnya.

Zamroni mengaku kunjungan wisata ke Karimunjawa saat ini terus mengalami peningkatan. Apalagi, setelah pandemi Covid-19 mulai mereda dan tingkat kunjungan wisatawan kembali normal seperti sedia kala.

Baca juga: Karimunjawa Bau Amis & Rusak Gegara Tambak Udang

“Secara umum ]Karimunjawa], setelah Lebaran kemarin mulai alami peningkatan [wisatawan] terus. Untuk perinciannya belum bisa kami sampaikan, tapi paling tidak bila kapasitas dua kapal Bahari 700 orang, tingkal dikalikan per keberangkatan. Itu belum termasuk kapal Singijai,” ungkapnya.

Sekadar informasi, untuk menuju Karimunjawa, wisatawan bisa melalui dua jalur transportasi yakni laut dan udara. Untuk jalur laut, wisatawan bisa berangkat dari Pelabuhan Jepara dengan menggunakan kapal. Ada dua jenis kapal yang tersedia, yaitu KMP Ferry Siginjai dan KMC Express Bahari. Untuk jadwal dan harga tiket kapalnya, bisa di cek pada laman https://karimunjawa.co.id/jadwal-kapal-karimunjawa/.

Sementara, jika melalui udara wisatawan bisa berangkat dari sejumlah bandar udara seperti Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang maupun Bandara YIA Kulonprogo, Yogyakarta, menuju Bandara Dewandaru, Karimunjawa, Jepara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya