SOLOPOS.COM - Seorang karyawan hotel di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, membersihkan gagang pintu masuk hotel untuk mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19. (Antara-Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Layanan isolasi diri di hotel bukan hanya untuk orang tanpa gejala (OTG) sebagaimana diklaim Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Sebelum pemerintah mengerahkan hotel untuk kamar isolasi pasien Covid-19, industri perhotelan sudah terlebih dulu menawarkan paket itu bagi para konsumen.

Karena itu, konsumen perlu waspada dengan anggapan baru yang disuntikkan pemerintah sehingga seolah-olah paket kamar isolasi yang ditawarkan hotel identik dengan kamar isolasi pemerintah. Setidaknya, hal itu tercermin pada keterangan Director Business Development and Sales Marketing Hotel Sahid Jaya International Vivi Herlambang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengemukakan keikutsertaan hotel dalam layanan isolasi bagi OTG dilandasi pertimbangan perusahaan dan kesiapan dalam memberlakukan protokol kesehatan Vivi mengemukakan Hotel Sahid yang beroperasi di Jakarta saat ini tidak ikut serta memberikan layanan isolasi mandiri kepada OTG.

Perhatikan Cara Cek IMEI Ini, Vital Saat Beli Ponsel Baru!

Dia sekaligus menepis kabar paket isolasi mandiri yang ditawarkan hotelnya sebagaimana beredar di dunia maya. “Brosur yang beredar itu paket lama. Sudah sejak April kami tawarkan. Dan itu kami tidak berikan khusus kepada OTG, tetapi kepada masyarakat yang memang ingin isolasi mandiri. Ada juga untuk tenaga medis,” kata Vivi saat dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Kamis (17/9/2020).

Dia pun mengemukakan bahwa Sahid hanya menerima tamu walk in dan pemesanan melalui agen travel daring (OTA). Selain itu, layanan isolasi mandiri bagi OTG pun hanya menyasar hotel-hotel berbintang 2 dan 3. “Hotel kami di Jakarta bintang 5. Untuk yang bintang 2 dan 3 ada di Karawaci dan Serpong, tapi tidak mengajukan diri untuk layanan isolasi mandiri,” ujar Vivi.

Pertimbangan Keamanan

Vivi mengemukakan ketidakikutsertaan tersebut dilandasi oleh pertimbangan keamanan mengingat terdapat pula unit apartemen di lokasi hotel tersebut. Kondisi ini disebutnya tidak memungkinkan untuk layanan isolasi mandiri.

Nama Pemain Sudah Pasti, Tunggu Meteor Garden Thailand!

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam konferensi pers pada Senin (14/9/2020) mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan fasilitas hotel bintang 2 dan 3 untuk isolasi OTG. Terawan menyebutkan terdapat 10 sampai 15 hotel di DKI Jakarta yang telah digandeng dengan kapasitas 1.500 kamar atau 3.000 orang.

Pemerintah menjamin biaya isolasi ini dan menyiapkan anggaran senilai Rp3,3 triliun. “Ini bekerja sama dengan jaringan Grup Accor seperti Novotel, Ibis, dan lain-lain, maupun Tauzia seperti Harris dan sebagainya. Jumlah hotel ini dapat ditambah menjadi 15 sampai 30 hotel jika diperlukan,” ujar Terawan.

Terawan juga mengemukakan bahwa hotel-hotel tersebut telah menyatakan kesiapan untuk membantu pemerintah apabila isolasi di luar Jakarta diperlukan.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya