SOLOPOS.COM - Ilustrasi kentungan. (Pictagram)

Solopos.com, SOLO – Tindak kriminalitas pencurian dilaporkan makin marak di tengah pandemi Covid-19. Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, meminta seluruh warga memiliki satu kentungan di rumah.

Di samping itu, warga juga diminta bergantian menggelar ronda atau siskamling (sistem keamanan keliling) guna mengantisipasi kriminalitas di Solo. Hal itu dilakukan guna mencegah aksi kejahatan. Rudy, panggilan akrabnya, mengaku banyak mendapat laporan pencurian.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Lebih jauh dikatakan, meningkatnya aksi pencurian ditengarai akibat sejumlah narapidana yang mendapat asimilasi dan pembebasan bersyarat karena wabah Covid-19. Hal tersebut juga terjadi di beberapa daerah lain di Indonesia.

Lockdown di Afrika Selatan, Singa Tidur Lelap di Jalanan

Ekspedisi Mudik 2024

“Imbauannya kepada warga, setiap keluarga membuat kentungan yang digantungkan di depan rumah masing masing,” kata dia, dihubungi Solopos.com, Sabtu (18/4/2020) malam.

Setelah pukul 21.00 WIB, warga bergantian memukul kentungan rumahnya secara periodik. “Umpamanya dipukul jam 22.00, lalu jam 23.00 dipukul lagi dan seterusnya. Mereka yang ronda keliling juga harus membawa dan memukul kentongannya. Jadi semua warga waspada, semua orang ikut berjaga,” imbuhnya.

Rudy menyebut pencegahan lain untuk membuat warga waspada dengan kemungkinan terjadinya kriminalitas adalah penutupan portal di gang-gang utama di kawasan Kota Solo. Gang tersebut bisa ditutup setelah pukul 00.00 WIB.

120 Orang Kontak Erat 5 Pasien Positif Corona Klaten Klaster Gowa Bakal Jalani Rapid Test

Warga bisa beraktivitas keluar masuk sebelum jam-jam itu. Namun sesudahnya harus tinggal di rumah.

“Kecuali ada yang mendesak. Ini untuk keamanan masyarakat. Bunyinya berapa kali, sesuai kesepakatan warga. Kalau kentongannya terdengar rutin terus menerus, paling tidak masih ada warga yang terjaga. Jadi tradisi lama dihidupkan lagi, itu baik,” ungkapnya.

Warga Gotong Royong

Rudy mengaku setelah intruksi itu disampaikan kepada grup lurah, warga bergotong royong membikin kentungan sendiri. Kendati begitu, mereka tetap memakai masker dan menerapkan pembatasan fisik.

“Mereka langsung buat kentungan di Kelurahan Gandekan, Pucang Sawit, Banjarsari sudah langsung membuat. Jadi warga kelihatan guyubnya gitu hlo,” tutup dia.

Pria Bogor Meninggal Saat Salat Jumat di Tengah Pandemi Corona Bikin Jemaah Panik dan Bubar

Salah seorang warga Perumahan Vila Bukit Cemara, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Nung, menyebut warga di lingkungannya antusias membuat kentongan.

“Saat Pak RT mengumumkan di grup perpesanan Whatsapp, Sabtu siang, warga langsung bergerak bikin kentungan dari bambu. Malah ada warga yang punya bambu utuh itu menawarkan bambunya gratis untuk warga lain,” kata dia, Sabtu malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya