SOLOPOS.COM - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo Baning Rahayujati. (Harianjogja.com/Nina Atmasari)

Solopos.com, KULON PROGO – Klaster Covid-19 di perkantoran mulai muncul di Kabupaten Kulonprogo. Pada pekan ini ada tiga klaster penularan Covid-19 di perkantoran.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo Baning Rahayujati menyebutkan pertama ada kasus Covid-19 di sebuah SMP negeri di Wates. “Di sekolah itu ada 10 kasus, dan puji Tuhan sampai hari ini tidak ada penambahan,” katanya, dalam konferensi pers, Rabu (16/6/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasus klaster perkantoran Covid-19 kedua adalah laporan dari sebuah bank swasta di Temon. Sebanyak 18 pegawainya terkonfirmasi positif Covid-19, dan saat ini bank tersebut ditutup selama satu minggu.

Baca juga: Duh! Duit & Perhiasan Milik Wisatawan Lenyap Gegara Ini

Kasus klaster perkantoran ini bermula saat ada 12 pegawai terkonfirmasi positif Covid-19, kemudian hasil tracing kontak, enam pegawai dinyatakan tertular. Akibatnya, kantor ditutup sementara sampai Sabtu (19/6/2021).

Klaster terakhir dan terkini yang baru ditemukan adalah klaster di Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo. Sebanyak 19 pegawainya terkonfirmasi positif corona. Saat ini ada 19 orang lagi yang dites PCR namun hasil tes belum keluar.

Baning menjelaskan awal penularan klaster perkantoran Covid-19 di Dispar ini dari luar kantor tersebut. “Pegawai yang terjangkit virus tidak menyadari bahwa dirinya membawa virus, dan di kantor protokol kesehatan tidak dilaksanakan dengan bai. Jadi penularan terjadi sesama teman di kantor,” jelasnya.

Kantor Dispar pun ditutup mulai hari ini sampai Jumat (18/6/2021). Baning berharap nanti hasil tes kedua segera keluar. Sehinggatidak ada penambahan terkonfirmasi danSenin (21/6), kantor bisa dibuka kembali.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sleman Kesulitan Awasi Kegiatan Takziah Ketimbang Hajatan

Ketersediaan Bed Isolasi

Baning memastikan semua kantor yang terjadi penularan tersebut sudah didesinfeksi, dan akan didesinfeksi lagi sebelum kantor itu dibuka kembali nantinya. “Protokol kesehatan juga mutlak dilaksanakan agar tak muncul lagi klaster perkantorian Covid-19,” tegasnya.

Adapun terkait ketersediaan bed Covid-19 di rumah sakit rujukan, saat ini di RSUD Wates terisi 20 bed dan kosong 10 bed. Di RSUD Nyi Ageng Serang, terisi sembilan bed dan hanya satu bed yang kosong. Jadi, dari total 40 bed di RS rujukan, terisi 29 bed atau BOR 72,5%. “Ini tidak aman,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya