SOLOPOS.COM - Petugas kepolisian bersama anjing pelacak melintas di jalur material guguran awan panas Gunung Semeru di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021). (Antara/Umarul Faruq)

Solopos.com, JAKARTA —  Masyarakat di kawasan puncak dan lereng Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diimbau untuk mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang diproyeksikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan turun sampai tiga hari ke depan

“Wilayah Gunung Semeru, sampai dengan tiga hari ke depan kami melihat masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terutama di siang hari,” ujar Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab dalam konferensi pers yang diikuti secara daring dari Jakarta, Jumat  (10/12/2021).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pada kesempatan itu, Fachri juga mengimbau pihak-pihak yang bertugas dalam upaya percepatan penanganan bencana awan panas guguran Gunung Semeru, untuk menjadikan hal ini sebagai kewaspadaan.

Baca juga: Bocah yang Lari di Video Viral Semeru: Lagi Ngaji saat Gunung Erupsi

Ekspedisi Mudik 2024

“Untuk kawasan puncak Semeru itu antara jam 12.00 WIB hingga 15.00 WIB, untuk di kawasan lereng juga sama, siang menjelang sore itu masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Ini yang perlu menjadi kewaspadaan kita,” ujar dia.

Informasi Setiap Jam

Lebih lanjut, Fachri mengatakan BMKG akan terus memberikan informasi setiap jam mengenai perkembangan potensi hujan yang berlangsung di kawasan Gunung Semeru selama masa tanggap darurat berlangsung.

Menurut catatan BMKG, prakiraan cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Semeru yang meliputi Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Wajak, Kecamatan Tirtoyudo dan Kecamatan Ampel Gading di Kabupaten Malang.

Kemudian Kecamatan Senduro, Kecamatan Pasrujambe, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Tempursari dan Kecamatan Pronojiwo di Kabupaten Lumajang.

Baca juga: Hilux, Peraih Predikat Pikap Terbaik Dunia Takluk di Lereng Semeru

Sebelumnya diberitakan, Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Kol inf Irwan Subekti,  melaporkan hingga hari ketujuh pascaerupsi Gunung Semeru tercatat sebanyak 45 orang meninggal dunia. Dan 9 orang masih dinyatakan hilang.

“Dampak awan panas dan guguran di Gunung Semeru, bahwasanya hari ini adalah hari yang ketujuh proses pencarian dan evakuasi dampak awan panas dan guguran Gunung Semeru. Sampai dengan hari ketujuh ini, yang bisa kami laporkan bahwasanya untuk total korban yang meninggal dunia sampai dengan saat ini adalah 45 orang. Jadi hari ini ada 2 tambahan lagi, hari ini ditemukan jenazah lagi sehingga total 45 korban jiwa,” ungkap Irwan dalam konferensi pers secara virtual seperti dikutip Okezone, Jumat kemarin.

Selain itu, Irwan mengatakan tercatat 9 orang masih dinyatakan hilang dan 19 orang mengalami luka berat, kemudian 19 luka ringan.

Baca juga: Pakar Vulkanologi: Bencana di Lumajang Bukan Karena Erupsi Semeru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya