SOLOPOS.COM - Ilustrasi dinding. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA - Kesehatan tubuh tidak hanya dipengaruhi pola makan, tapi juga kondisi rumah yang lembap. Sirkulasi udara yang kurang baik dan paparan sinar matahari yang sangat terbatas bisa menyebabkan lembap dan berpotensi menjadi tempat berkembang biak jamur.

Bila rumah yang dihuni menjadi lembap, maka jamur akan tumbuh. Baru-baru ini, tim peneliti menemukan ada beberapa jenis jamur yang merusak daya tahan tubuh. Tim peneliti yang dipimpin Oliver Werz dari Universitas Friedrich Schiller, Jerman, seperti dikutip dari Bisnis.com, menyatakan jamur bernama Aspergillus fumigatus umumnya hidup di dalam area rumah yang lembap.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jamur ini berbahaya, terutama bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Jamur Aspergillus fumigatus umumnya bercokol pada noda gelap di dinding lembap atau sebagai spora kecil mikroskopis di udara yang melekat pada dinding, kasur, dan lantai. Tak hanya mengganggu keindahan interior rumah, dinding rumah berjamur juga bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Lingkungan yang lembap dapat menyebabkan tembok rumah mudah berjamur. Hal ini tentunya patut diwaspadai saat musim hujan.

Baca Juga: Desain Dapur Rumah Minimalis Ini Bakal Jadi Tren Tahun 2021

Jamur yang beterbangan di dalam ruangan dan menempel di dinding bisa terhirup dengan mudahnya saat kita bernapas. Bahkan beberapa jenis jamur dalam ruangan dapat menghasilkan racun yang larut dalam lemak dan diserap oleh lapisan usus, saluran udara, dan kulit.

Berada di ruangan dengan tembok yang berjamur dan lembap membuat mata gatal dan sering bersin-bersin. Sakit tenggorokan, batuk, bersin, mata berair, sakit kepala, kelelahan, dan pilek adalah beberapa reaksi alergi yang umum terjadi karena kontaminasi jamur dinding. Bahkan beberapa orang juga bisa mengalami ruam kulit.

Senyawa Beracun Bagi Tubuh

Kondisi tersebut disebut alergi jamur. Sama seperti jenis alergi lainnya, alergi jamur juga muncul akibat reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan. Jamur yang masuk ke tubuh dikenali sebagai zat asing oleh sistem imun. Hal ini membuat antibodi tubuh pun berkembang dan berusaha untuk melawan jamur tersebut.

Setelah proses masuknya jamur telah berakhir, tubuh tetap memiliki antibodi yang merekam senyawa asing tersebut. Akibatnya, setiap berada di ruangan yang memiliki tembok berjamur, sistem imun akan bereaksi dengan melepaskan zat histamin yang menimbulkan beberapa gejala seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Baca Juga: Inilah Tren Desain Interior 2021 Menurut Para Ahli

Salah satu bahaya dari tembok rumah yang berjamur bagi kesehatan adalah sulit bernapas. Pada saat jamur tumbuh, terdapat spora, sel, dan senyawa organik yang asing ikut beredar di udara. Ketiganya dapat menjadi alergen, iritan, dan menghasilkan senyawa racun yang berbahaya bagi tubuh, terutama untuk orang yang sangat sensitif.

Tidak hanya itu, tingkat kelembapan yang tinggi membuat proses penguraian jamur menjadi lebih cepat dan meningkatkan jumlah partikel di udara. Akibatnya, partikel tersebut berisiko mengiritasi paru-paru, hidung, dan tenggorokan. Jika sudah mempunyai masalah pernapasan, seperti asma dan paru-paru kronis, jamur yang ada di rumah mungkin membuat kondisi kamu semakin parah.

Sebaiknya segera bersihkan tembok meski jamur yang menempel masih sedikit. Selain itu, jagalah tembok rumah pada musim penghujan agar tetap kering supaya terbebas dari jamur yang mungkin menempel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya