SOLOPOS.COM - Ilustrasi melawan Covid-19. (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo mendeteksi ada empat klaster penularan virus corona yang sampai saat ini masih aktif.

Warga diminta waspada karena empat klaster tersebut masih berpotensi menularkan virus corona ke orang lain. Seluruh kontak erat pasien positif telah menjalani swab test dan isolasi mandiri untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (11/8/2020), keempat klaster Covid-19 yang masih aktif itu, pertama tenaga kesehatan (nakes) dan karyawan rumah sakit di Solo sebanyak 28 orang.

Bos Ternak Semut Rangrang Sragen Dicokok Polisi, Mitra Bingung Uang Puluhan Juta Belum Kembali

Ekspedisi Mudik 2024

Kedua, klaster nakes di rumah sakit di Wonogiri sebanyak delapan orang. Ketiga, subklaster nakes di Sukoharjo sebanyak 22 orang, dan terakhir klaster tukang cukur di wilayah Kecamatan Kartasura sebanyak tiga orang. Klaster penularan Covid-19 dari tukang cukur di Kartasura, Sukoharjo, masih tergolong baru.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan keempat klaster Covid-19 masih aktif sehingga berpotensi menularkan ke orang lain.

Gugus tugas langsung bergerak cepat untuk menghambat laju persebaran pandemi Covid-19 di Sukoharjo. "Tracing dilakukan terhadap kontak erat lini pertama yang berpotensi tertular virus Covid-19. Mereka langsung menjalani swab test untuk menentukan apakah terinfeksi virus corona atau tidak," kata dia, Selasa.

2 Tersangka Tindak Kekerasan di Mertodranan Solo Tertangkap, Polisi Minta Pelaku Lain Serahkan Diri!

Sebagian pasien positif tanpa gejala dari berbagai klaster penularan Covid-19 Sukoharjo menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Mereka dilarang beraktivitas ke luar rumah dan berinteraksi dengan masyarakat untuk mencegah persebaran pandemi Covid-19.

17 Klaster

Apabila tak mengalami demam dan gangguan pernapasan pada hari terakhir masa inkubasi, mereka dinyatakan sembuh. Yunia menyebut total sejak awal merebakada 17 klaster penularan Covid-19 di Kabupaten Jamu.

Dari 17 klaster itu, saat ini tinggal empat klaster yang masih aktif. "Bisa jadi ada kemungkinan transmisi dari pasien positif ke orang lain. Gugus tugas masih berupaya keras memutus mata rantai penularan Covid-19 terutama klaster yang masih aktif," ujar dia.

Antrean Bantuan UMKM Di Dinkop Solo Sampai Berdesak-Desakan, Warga: Awas Covid-19!

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyatakan jumlah pasien positif corona bertambah dua orang menjadi 319 orang pada Selasa (11/8/2020). Jumlah pasien positif dengan gejala sebanyak 118 orang dan tanpa gejala 201 orang.

Sedangkan jumlah pasien positif dengan gejala yang dinyatakan sembuh sebanyak 85 orang. Sementara pasien positif tanpa gejala mencapai 167 orang.

"Untuk sementara belum ada pasien positif tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri di rumah sehat Covid-19 di Kelurahan Mandan, Kecamatan Sukoharjo. Masih kosong selama beberapa hari terakhir," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya