SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pengguna jalan di Kota Solo harus mewaspadai jalur maut yang kerap memakan korban kecelakaan lalu lintas pada 2017-2018. Yaitu Jl. Ahmad Yani depan Universitas Tunas Pembangunan (UTP) hingga Pertigaan Gondang, dan Jl. Ahmad Yani pertigaan Patung Ganesha hingga Pasar Mebel Ngemplak.

Dua jalur tersebut ditetapkan sebagai jalur blackspot Kota Solo yang harus diketahui masyarakat. Penjelasan itu disampaikan Bamin Lakalantas Satlantas Polresta Solo, Bripka Joko Sodo, mewakili Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Imam Safii, saat diwawancarai pekan lalu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Data statistik menunjukkan di dua jalur itu paling sering terjadi kecelakaan lalu lintas, beberapa korban meninggal dunia. Bentuk jalan yang sempit, menikung, menanjak, dan kurang penerangan menjadi faktor pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas,” tutur dia.

Joko menjelaskan kejadian kecelakaan di dua jalur tersebut paling sering pada malam hari. Di jalur Patung Ganesha hingga depan Pasar Mebel Ngemplak ada titik yang kerap digunakan menyeberang pengendara motor dan pejalan kaki dari arah gang kampung.

Untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan di lokasi tersebut, ungkap dia, sebenarnya sudah dipasangi tanda agar pengguna jalan berhati-hati. Tapi tetap saja banyak pengguna jalan yang abai dan memacu kendaraan mereka dengan kencang karena jalannya mulus.

Joko menjelaskan jalur lain di Solo yang dinilai rawan kecelakaan yaitu Jl. Sumpah Pemuda Mojosongo. Jalur itu rawan karena kondisi jalan yang naik turun dan banyak dilalui kendaraan berat. Kecelakaan beruntun mengakibatkan jatuhnya korban jiwa pernah terjadi di jalur itu.

Pada 6 Maret 2018, sebuah truk tronton hilang kendali dan menabrak tujuh kendaraan lain berupa truk, mobil, dan sepeda motor. Sebanyak empat orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa yang sempat menggemparkan masyarakat Solo itu.

“Sopir truk tronton ceroboh tidak bisa menguasai laju kendaraan sehingga mengakibatkan beberapa orang meninggal dunia. Jalan Sumpah Pemuda juga rawan kecelakaan karena kondisi jalur yang tidak rata dan banyak dilewati kendaraan berat seperti truk,” urai dia.

Joko mengimbau pengguna jalan agar benar-benar ekstra hati-hati selama berkendaraan di jalur-jalur rawan kecelakaan itu. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, dan fisik tidak lelah atau mengantuk saat berkendara melintasi jalur-jalur tersebut.

“Penyebab kecelakaan lalu lintas yang paling dominan selama ini yaitu kelalaian manusia seperti ceroboh, tidak tertib, tidak mau menunggu antrean, tidak kuasai medan, dan tidak mengalah dengan pengguna jalan yang lain,” terang dia.

Sebelumnya, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyerukan kepada wong Solo agar tidak membolehkan anak-anak dan remaja yang belum mempunyai SIM untuk mengendarai sepeda motor sendiri ke sekolah atau jalan umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya