SOLOPOS.COM - Penampakan asap akibat erupsi Merapi, Minggu (21/6/2020). (Twitter/@TRCBPBDDIY)

Solopos.com, KLATEN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mulai melakukan pendataan ulang jumlah penduduk di tiga desa di lereng Gunung Merapi mulai pekan ini. Pendataan ulang dilakukan menyusul Gunung Merapi yang menggembung dalam beberapa waktu terakhir.

Hal itu diungkapkan Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, kepada Solopos.com, Kamis (9/7/2020). Pendataan penduduk dilakukan di tiga desa di lereng Gunung Merapi, yakni Desa Balerante, Desa Sidorejo, dan Desa Tegalmulyo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketiga desa itu berlokasi di Kecamatan Kemalang. Selain mendata penduduk, BPBD juga menyiapkan selter yang daya tampungnya disesuaikan dengan kondisi Covid-19.

"Minggu ini, kami lakukan pendataan ulang penduduk di tiga desa dan daya tampung selter. Diharapkan, pekan depan sudah ada hasilnya," kata Nur Tjahjono Suharto.

Jurnal Sains Ungkap Gejala Ereksi 4 Jam Pada Pasien Covid-19 di Prancis

Nur Thahjono Suharto mengatakan BPBD Klaten sudah mengetahui informasi Gunung Merapi yang menggembung dalam beberapa waktu terakhir. Informasi itu juga sudah diketahui warga di tiga desa di lereng Gunung Merapi.

Status Merapi

Hingga sekarang, status Gunung Merapi masih waspada. "Masyarakat di lereng Gunung Merapi tetap kondusif [masih beraktivitas seperti biasa]," katanya.

Selain mendata ulang jumlah penduduk di lereng Gunung Merapi, lanjut Nur Thahjono Suharto, BPBD Klaten juga menyiapkan selter berbasis Covid-19. Daya tampung di masing-masing selter disesuaikan dengan kondisi Covid-19.

Sebagaimana diketahui, di Kabupaten Klaten terdapat tiga selter, yakni di Kebondalem Lor (Prambanan), Menden (Kebonarum), dan Demakijo (Karangnongko).

"Di tengah kondisi seperti ini [Covid-19], kami harus memikirkan jarak tidur di selter. Lalu masker, tempat cuci tangan pakai sabun, hand sanitizer, dan lainnya. Nantinya ada rencana penggunaan gedung sekolah juga karena kegiatan belajar mengajar di sekolah off [sebagai alternatif tempat penampungan]," katanya.

Pria Tua yang Viral Karena Ditendang Istrinya Meninggal Setelah Tersedak

Hal lain yang dilakukan BPBD Klaten guna menyikapi Gunung Merapi yang menggembung adalah menyiapkan jalur alternatif evakuasi. Hal itu termasuk kerja sama dengan sukarelawan/desa terkait pemasangan papan rambu-rambu di jalur alternatif evakuasi.

"Itu semua dilakukan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Memang, Gunung Merapi ada peningkatan aktivitas. Saya katakan peningkatan aktivitas, bukan peningkatan status," kata Nur Tjahjono Suharto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya