SOLOPOS.COM - Sejumlah sukarelawan mengikuti latihan Tim Urban SAR Jateng selama dua hari, Sabtu-Minggu (15-16/10/2022) di Basarnas Pos SAR Surakarta. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 165 personel sukarelawan dari wilayah Semarang, Soloraya, dan Wonosobo di Provinsi Jawa Tengah mengikuti latihan Aktivasi Urban SAR Jateng di Kabupaten Karanganyar selama dua hari, Sabtu dan Minggu (15-16/10/2022).

Latihan tersebut menggunakan skenario bencana alam gempa bumi terjadi di salah satu kota di Jateng pada Sabtu pukul 07.30 WIB. Informasi gempa bumi disampaikan salah satu anggota Basarnas Pos SAR Surakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 8,6 di kedalaman 10 kilometer. Gempa bumi berpusat di darat. Akibatnya banyak bangunan mengalami kerusakan dan terdapat korban jiwa.

“Tim Urban SAR di Jateng dari Semarang Raya, Soloraya, dan Wonosobo [Wonosobo, Temanggung, dan Banjarnegara] mencoba latihan aktivasi. Kali ini aktivasi dampak bencana gempa bumi di perkotaan. Banyak gedung runtuh,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Heru Suhartanto, kepada Solopos.com, Sabtu.

Ekspedisi Mudik 2024

Aktivasi dimulai dari kesiapan tim bergerak ke tempat kejadian perkara untuk pencarian, pertolongan, penyelamatan, sampai evakuasi. Latihan tersebut, lanjutnya, untuk menguji kesiapsiagaan anggota Basarnas dan potensi SAR dalam menghadapi bencana yang berdampak kerusakam di perkotaan.

Baca Juga : Pemkot Solo & BPBD Gelar Apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Alam

latihan basarnas solo
Sejumlah sukarelawan mengikuti latihan Tim Urban SAR Jateng selama dua hari, Sabtu-Minggu (15-16/10/2022) di Basarnas Pos SAR Surakarta. (Istimewa)

“Uji kesiapan personel, sarana prasarana dan peralatan, dan uji prosedur. Aktivasi dimulai pukul 07.30 WIB, cek laporan bencana, panggil semua tim, berkumpul, cek kesehatan, penyiapan alat hingga membangun base of operations atau tempat pengerahan atau pengendalian. Lokasinya di Asrama Haji,” jelasnya.

Skenario menyebutkan dampak bencana alam gempa bumi terlihat di 6 lokasi. Pada latihan tersebut dipusatkan di markas Basarnas Pos SAR Surakarta. Sejumlah korban gempa bumi terjebak di reruntuhan bangunan, ruang terbatas, dan di dalam kendaraan yang tertimpa pohon maupun puing. Total tujuh korban gempa bumi.

“Nah, pelatihan ini untuk memastikan apakah materi yang telah disampaikan bisa dipahami dengan baik,” tutur dia.

Heru mengungkapkan latihan aktivasi Tim Urban Jateng tersebut diselenggarakan karena karakteristik Jawa Tengah berada di 6 gunung berapi dan 7 patahan sesar. Apabila patahan sesar tersebut bergerak maka berdampak pada bangunan.

“Setiap tahun minimal satu kali dilakukan [latihan aktivasi] agar tidak lupa dan waspada bila dibutuhkan sewaktu-waktu. Tujuannya latihan untuk siap siaga. Kesiapan personel karena ilmu gak diasah bisa lupa. Kesiapan peralatan,” tuturnya.

Baca Juga : Foto-Foto Evakuasi Korban Jatuh ke Sumur di Danukusuman Solo

“Saat terjadi bencana sesungguhnya mereka bergerak dengan kelengkapan menuju titik berkumpul. Sudah ada titik kumpul. Sama dengan tahap pelatihan ini. Ke depan mungkin akan diselenggarakan di lokasi lain.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya