Solopos.com, SOLO – BMKG mengingatkan potensi curah hujan tinggi di awal 2020. Curah hujan tinggi diprediksi terjadi mulai Januari hingga Maret 2020.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan saat ini sejumlah wilayah di Indonesia belum memasuki puncak musim hujan. Puncak musim penghujan baru akan dimulai pada Januari-Maret 2020.
Promosi BRI Optimistis Bisnis Remitansi Tumbuh 25% Selama Ramadan dan Lebaran 2024
Dia mengimbau masyarakat memonitor info prakiraan cuaca. Menurutnya, sekitar pukul 14.00 WIB hingga sore hari akan turun hujan, bahkan disertai puting beliung.
“Kami mengimbau agar masyarakat terus waspada memonitor info perkiraan cuaca. Kita tahu biasa dari pagi sampai siang masih cerah berawan, tetapi pukul 2 sampai sore akan berlangsung hujan bahkan puting beliung,” kata Dwikorita Karnawati di Aula Sutopo Purwo Nugroho BNPB, Jakarta, Senin (30/12/2019).
Curah hujan ekstrem itu harus diwaspadai semua pihak, termasuk pemerintah daerah. Dwikorita Karnawati mengimbau pemerintah daerah memastikan infrastruktur bangunan siap menghadapi musim hujan.
“Kalau ada pohon sudah mati harus diamankan. Kemudian baliho terutama yang berat harus diamankan, atap bangunan diperiksa agar tidak roboh. Yang penting mitigasinya,” terangnya.
Warga juga diminta tidak mudah terpancing hoaks yang berseliweran di masyarakat. Guna memastikan kabar tersebut benar atau tidak, warga dapat melihat langsung informasi resmi BMKG di berbagai media sosial termasuk Instagram dan Twitter.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung akan mendominasi bencana tahun depan. Kondisi tersebut diperkirakan terjadi lantaran curah hujan relatif tinggi pada 2020 dibandingkan pada 2019.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
