SOLOPOS.COM - Hujan lebat yang turun awal pekan ini di Solo menimbulkan kehawatiran sejumlah warga terkait kondisi pohon-pohon penghijauan yang sudah rimbun karena rawan mengalami patah dahan. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Solopos.com, KARANGANYAR — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membeberkan data adanya potensi cuaca ekstrem yang terpantau bisa terjadi hingga akhir Januari 2021 di Karanganyar. Masyarakat di lokasi rawan bencana diimbau untuk tetap waspada dan siaga.

Kasi Data dan Informasi BMKG Jateng, Iis Widya Harmoko, mengatakan berdasarkan pemantauan, cuaca ekstrem sudah terjadi sejak pekan ini. Menurutnya, potensi cuaca ekstrem diakibatkan oleh pertemuan angin dari utara dan angin dari selatan di daerah tropis yang disebut juga Intertropical Convergence Zone (ITCZ). Kondisi tersebut diprediksi akan bertahan hingga beberapa hari kedepan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Selain Terapi, RSUD dr Moewardi Solo Kini Juga Layani Donor Plasma Konvalesen

“Kondisi itu didukung dengan massa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas. Sehingga mendukung proses pembentukan awan yang bisa menyebabkan hujan sewaktu-waktu,” beber dia ketika dihubungi Solopos.com, Jumat (29/1/2021).

Akibat adanya fenomena cuaca tersebut, menurut Iis akan berdampak pada potensi cuaca ekstrem dengan intensitas hujan dari ringan hingga lebat dengan durasi yang lama. Selain itu, hujan juga akan disertai kilat atau petir dan angin kencang. Sehingga, dapat berpotensi terjadinya bencana alam.

Cuaca Ekstrem

“Selama tiga hari kedepan akan terus kami pantau cuacanya. Tapi kami prediksi sampai 31 Januari masih bisa terjadi. Masyarakat harus waspada dengan potensi bencana yang bisa terjadi seperti puting beliung, tanah longsor, banjir bandang, dan lainnya,” ucap dia.

Baca Juga: Apes! Pedagang Di Sukoharjo Ini Sedang Menggoreng Bakwan Saat Warung Tertabrak Truk

Sementara itu, lantaran ada beberapa lokasi yang terjadi tanah longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, terus intensif melakukan pemantauan di lokasi rawan bencana yang dipetakan. Mereka mengandalkan early warning system (EWS) yang dipasang di beberapa lokasi dan pemantauan dari sukarelawan.

“Kami terus memantau kondisi dengan memaksimalkan sukarelawan untuk bisa membantu edukasi ke masyarakat dan memantau lokasi rawan bencana agar informasi cepat tiba dan langsung bisa kami tindaklanjuti,” ucap Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, belum lama ini.

Baca Juga: Risa Saraswati Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua, Begini Pengakuannya...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya