SOLOPOS.COM - Infografis Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonogiri mengintruksikan seluruh jajaran puskesmas di 25 kecamatan dan tenaga kesehatan hingga tingkat desa menyosialisasikan semua hal terkait virus corona kepada masyarakat. Hal itu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap penyakit tersebut.

Sosialisasi hingga Selasa masih terus digelar agar masyarakat tak terpengaruh berita bohong tentang virus corona. Selain itu Dinkes berkoordasi dengan pihak Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk membahas bisa tidaknya pasien dikaver layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pilkada Solo: PDIP Diprediksi Sulit Dikalahkan Jika Rekomendasi Jatuh ke Gibran

“Penanganan pasien suspect atau positif terjangkit virus corona mirip dengan pasien suspect atau positif terjangkit virus SARS, MERS, dan flu burung. Dulu di Wonogiri pernah ada kasus flu burung dan langsung ditangani sesuai SOP. Tapi, kalau virus corona ini termasuk penyakit baru jadi penanganannya perlu disimulasikan biar semua siap sejak awal,” ulas Adhi.

Di sisi lain, Dinkes dan RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri akan menggelar simulasi penanganan pasien positif terjangkit novel corona virus (NCV) atau virus korona di RSUD, Kamis (6/2/2020) pukul 08.00 WIB.

Penting! Ini Cara Tepat Pakai Masker

Kepala Dinkes Wonogiri, Adhi Dharma, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (4/2/2020), menyampaikan meski simulasi, kegiatan akan dilaksanakan seperti layaknya penanganan pasien positif terjangkit virus korona. Skenarionya, awalnya pasien yang terindasi terjangkit virus korona datang ke layanan kesehatan.

Setelah itu petugas medis RSUD menangani sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dalam menangani, petugas mengenakan peralatan khusus untuk mencegah penularan. Lalu ada adegan pasien dirawat intensif di ruang khusus di RSUD.

“Meski pasien belum diketahui belum positif terjangkit virus korona, SOP-nya dianggap seperti positif terjangkit. Jadi, penanganan yang diterapkan akan optimal,” kata Adhi.

860 Calhaj Sukoharjo Berangkat Haji Tahun Ini, Mayoritas Lansia

Simulasi tersebut untuk mengecek kemampuan dan kesiapan tenaga medis, peralatan, dan sarana penunjang lainnya. Setelah simulasi, Dinkes dan RSUD akan mengevaluasi untuk mengidentifikasi alat atau hal apa saja yang masih belum optimal. Setelah teridentifikasi Dinkes dan RSUD akan menentulan langkah terukur agar semua elemen siap menghadapi kondisi terburuk.

“Kami akan mengundang pihak rumah sakit swasta agar mereka mengetahui gambaran penanganan pasien terjangkit virus korona. Simulasi ini buat mengantisipasi hal-hal tak diinginkan,” imbuh Adhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya