SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir yang mengganggu aktivitas warga. (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Ratusan warga di bantaran Sungai Bengawan Solo wilayah Mojolaban, Sukoharjo, mulai mengamankan barang-barang berharga sebagai bentuk kewaspadaan terhadap ancaman banjir musim penghujan ini.

Curah hujan tinggi diprediksi mengguyur wilayah Soloraya hingga akhir bulan ini. Warga Ngemplak, Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Surono, 56, mengaku mulai membangun tempat khusus di rumahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tempat tersebut dibangun sederhana dengan menggunakan kayu yang ditata di langit-langit bangunan rumah.

“Tempat ini untuk menyimpan barang-barang berharga. Jadi kalau hujan sudah tinggi dan sungai naik, barang-barang dinaikkan ke sini supaya aman,” katanya, Selasa (7/1/2020).

Dia waswas jika hujan turun dengan intensitas tinggi selama hampir dua jam lebih. Hal ini dikarenakan aliran Sungai Bengawan Solo meningkat dan dikhawatirkan meluap ke permukiman penduduk.

Pilkada Sukoharjo: Wiwaha Berkomitmen Depolitisasi Birokrasi

Selain mengamankan barang-barang berharga, warga menyiapkan lokasi dapur umum dan tenda untuk pengungsian selama banjir melanda. Banjir semakin membayangi warga mengingat wilayah Kota Solo telah dibangun parapet di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo.

“Jadi air tentu akan melimpah ke sini. Meski sudah menjadi langganan, namun warga tetap waswas saat banjir datang,” katanya.

Warga lain, Susanto, juga mulai menyimpan barang berharga seperti surat nikah, sertifikat tanah maupun surat penting lainnya di lokasi aman dari banjir. “Surat-surat penting sudah ditaruh di atas lemari. Jadi kalau banjir tidak basah atau hilang,” katanya.

Warga, lanjut dia, akan langsung mengungsi ke tempat aman jika banjir mulai melanda. Biasanya warga akan mengungsi di tanggul dengan membangun tenda-tenda darurat hingga banjir surut.

Camat Mojolaban Iwan Setiyono telah memetakan terdapat ratusan keluarga rawan terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Mereka terutama yang tinggal di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo.

Ini Sosok Reynhard Sinaga, WNI Predator Seks di Inggris

Beberapa daerah dipetakan rawan banjir di antaranya Tegalmade, Plumbon, Gadingan, Palur, dan Laban. “Gadingan dan Laban menjadi daerah paling rawan banjir karena masih banyak hunian di dalam bantaran Sungai Bengawan Solo. Jumlah huniannya ada ratusan,” katanya.

Saat ini, dia mengatakan warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dengan siaga penuh selama 24 jam. Warga tersebut menjadi langganan banjir tahunan saat musim penghujan.

Dengan kondisi ini, dia menilai warga lebih peka memahami dan mengetahui tanda-tanda akan datangnya bencana banjir.

“Kami juga koordinasi secara terus menerus dengan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] untuk penanganan banjir, seperti evakuasi, bantuan logistik, dan lainnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya