SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL: Kabupaten Bantul mulai melakukan antisipasi menyusul munculnya penyakit antraks pada sapi di sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertanhut) Bantul, Sri Budoyo, Selasa (7/6) mengatakan, berdasar kesepakan Pemprov DIY, Bantul mulai saat ini melarang masuknya daging ternak dari sejumlah wilayah seperti Banjarnegara, Temanggung, Boyolali dan Klaten yang belakangan diketahui terdapat sapi mati mendadak akibat antraks.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Konsumsi daging cukup dari dalam lokal saja, karena itu saja sudah cukup. Sejak kasus sapi mati mendadak itu muncul, kami sudah melarang masuknya sapi dari daerah-daerah yang terindikasi,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, sosialisasi terhadap penyakit tersebut terus dilakukan melalui pusat kesehatan hewan (Puskeswan) yang terdapat di sembilan kecamatan. Setiap ada sapi yang meninggal mendadak, peternak diminta segera melaporkan ke petugas puskeswan dan tidak menyentuh binatang tersebut sebelum petugas datang. Adapun Dispertanhut sendiri saat ini belum melakukan vaksinisasi guna meneliti ada tidaknya serangan antrax di Bantul. Menurut Sri, selama ini kasus matinya ternak masih disebabkan malnutrisi. Sampai saat ini di Bantul tidak pernah ditemukan kasus antraks. (Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya