SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk penyebar DBD (JIBI/dok)

Solopos.com, MADIUN — Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mencatat selama bulan Januari hingga Juli 2022 ada 207 orang yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Tercatat ada dua orang di antaranya yang meninggal dunia.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kabupaten Madiun, Anies Djaka, mengatakan banyaknya warga yang terjangkit DBD ini karena cuaca yang tidak menentu membuat nyamuk aedes aegypti berkembang secara pesat. Selama tahun ini, hampir setiap bulan ada kasus DBD yang tercatat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Setiap bulan memang ada kasus. Tetapi kasus paling tinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari,” jelas dia, Rabu (10/8/2022).

Anies menyampaikan untuk mengantisipasi melonjaknya kasus DBD di Madiun, puskesmas diminta menggerakkan lagi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di masyarakat. Selain itu juga menggerakkan 3M yaitu menguras, menutup, dan mengubur serta gerakan 3M plus yakni mencegah digigit nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk, menghindari baju menumpuk, dan menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk serta abatesasi.

Baca Juga: Laka Maut Bus Sugeng Rahayu & 2 Motor di Madiun, Sopir Jadi Tersangka?

“Kalau ada kejadian dan ada rentetan, kami akan langsung melakukan fogging,” ujarnya.

Data Dinkes Madiun, Januari ada 70 kasus, Februari ada 35 kasus, Maret 21 kasus, April 22 kasus, Mei 25 kasus, Juni 14 kasus, dan Juli 20 kasus. Kasus DBD ini merata di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya