SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Pemudik yang melewati tol trans Jawa mesti berhati-hati saat sampai di wilayah Sragen. Empat rest area tipe A dan tipe B di jalur jalan tol Trans Jawa di Masaran dan Kebonromo, Ngrampal, Sragen, rawan terjadi penumpukan kendaraan.

Penumpukan kendaraan roda empat diprediksi terjadi di empat rest area tersebut dari pengguna jalan dari arah Jakarta maupun arah Surabaya. Sebagai antisipasi membeludaknya jumlah kendaraan di empat rest area itu, Polres Sragen bersama PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) membuat pos pengamanan dan pelayanan di empat rest area tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rest area tipe A berada di km 519A (arah Jakarta-Surabaya) dan km 519B (arah Surabaya-Jakarta) Masaran, Sragen. Sementara rest area tipe B berada di km 538A dan km 538 B Kebonromo, Ngrampal, Sragen.

Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan saat ditemui Solopos.com seusai rapat koordinator lintas sektoral untuk persiapan arus mudik Lebaran di Mapolres Sragen, pekan lalu, mengatakan kebijakan satu arah atau one way dari Jakarta-Brebes tidak akan berdampak sampai Sragen.

Dia memprediksi peningkatan arus lalu lintas di jalur tol wilayah Sragen memang terjadi tetapi tidak terlalu signifikan karena arus dari Brebes itu akan pecah di Semarang dan sebagian menuju arah Magelang lalu terurai kembali di exit tol Ngasem karena sebagian menuju Jogja.

“Penumpukan kendaraan di rest area itulah yang tidak bisa dihindari. Jalur dari Semarang-Ngawi itu hanya ada rest area tipe A di Ungaran, Sragen, dan Ngawi. Jarak antarrest area 30 km-40 km. Di rest area tipe A ada fasilitas SPBU [stasiun pengisian bahan bakar umum]. Nantinya kalau penuh diimbau terus menuju rest area berikutnya dari km 519 menuju km 538,” ujar Kapolres.

Dalam rakor lintas sektoral, Kapolres menghendaki ada pelayanan SPBU portebel di rest area tipe B km 538 Ngrampal itu. Selain itu, dibutuhkan lokasi putar arah bagi petugas yang meninjau atau pelayanan mudik Lebaran sehingga tidak terlalu jauh memutar di pintu keluar tol.

Manajer Operasional PT JSN, Imam Zarkasih, dalam rapat tersebut menyampaikan jalan tol Solo-Sragen itu sepanjang 91 km dan masuk cluster III pengelolaan jalan tol Semarang-Surabaya. Tol wilayah Sragen, kata dia, merupakan titik tengah jalur Semarang-Surabaya sehingga sering terjadi kecelakaan lalu lintas.

Kecelakaan lalu lintas itu, ujar dia, disebabkan kecapaian atau ban pecah. “Kami berusaha mengantisipasi hal itu dengan penambahan rambu-rambu dan imbauan,” katanya.

Imam melanjutkan di rest area sudah disiapkan jaringan air bersih dengan menggandeng Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sragen. Untuk akomodasi di pos pengamanan juga akan dibantu dari PT JSN.

Di sisi lain untuk jalan arteri, Kasatlantas Polres Sragen, AKP Dani Permana Putra, mengatakan sudah ada fasilitas 20 kamera closed circuit television (CCTV) di 17 lokasi. Selain itu ada empat pos pengamanan, yakni di Gemolong, rest area Masaran, Sragen Kota, Jatisumo Sambungmacan, dan pos terpadu di Mantingan, Ngawi, Jawa Timur.

Lokasi-lokasi yang diwaspadai sesuai arahan Kapolres berada di persimpangan Pungkruk, Sidoharjo, bottle neck (leher botol) Gambiran, dan Pilangsari Ngrampal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya