SOLOPOS.COM - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memberikan keterangan pers terkait dugaan pengaturan skor Perserang Serang pada Liga 2 2021 di Kantor PSSI, Jakarta, Sabtu (6/11/2021). (Antara/M Risyal Hidayat)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan, mengultimatum wasit yang bertugas di Liga 3. Hal itu menyusul berbagai kontroversi wasit selama memimpin jalannya Liga 3 musim ini.

Ultimatum itu dikeluarkan PSSI saat agenda pertemuan dengan wasit-wasit memimpin kompetisi Liga 3 babak 16 besar. Dalam pertemuan virtual itu dihadiri Ketua Umum Mochamad Iriawan, Sekretaris Jenderal Yunus Nusi, dan seluruh wasit yang bertugas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketum PSSI merespons untuk segera mengevaluasi kinerja wasit dalam babak 16 besar yang telah bergulir. Apalagi ada kesalahan-kesalahan yang berulang kali dilakukan oleh wasit saat memimpin laga.

Baca Juga: Gulung Farmel FC, Peluang Persipa Pati ke Liga 2 Terbuka

Terakhir saat wasit yang memimpin laga antara Farmel FC dan Persikota di mana ada keputusan wasit Untung Santoso), asisten wasit pertama Hidayat, dan asisten wasit kedua Yulianto yang menjadi kontroversi.

Dalam pertandingan itu, Farmel FC menang 3-0 melawan Persikota Tangerang. Keputusan wasit yang menyatakan onside 2-4 meter dianggap offside. Demikian juga yang bukan tackling keras tapi Farmel FC diberikan penalti.

Iwan Bule sapaan akrabnya mengaku kecewa kepada wasit-wasit itu. “Saya merasa terganggu dengan adanya masalah keputusan-keputusan kontroversial yang dibuat oleh para wasit itu. Bisa jadi opsinya saya mencari wasit lain dari luar negeri. Saya tidak ingin dicap ada permainan di dalam PSSI,” kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (9/3/2022).

Kecewa

Iriawan mengultimatum wasit-wasit ini untuk memperbaiki kinerjanya. Dia juga meminta wasit melihat lagi video rekaman pertandingan antara Farmel FC dan Persikota. Ia meminta para wasit harus punya integritas, memimpin dengan benar, dan hati nurani jangan ada keberpihakan atau salah keputusan.

“Bisa berubah kalian? Saya berdarah-darah dan jatuh bangun membangun sepak bola yang sempat berhenti nyaris dua tahun. Saya kecewa. Jadi maaf saya bicara keras,” kata dia.

Bahkan Iwan Bule meminta wasit beralih profesi jika tidak bisa berubah menuju lebih baik. Dia juga sempat menyebut nama wasit Thoriq Alkatiri agar menjadi contoh dan anutan bagi kalian.

Baca Juga: Selain Taisei Marukawa, Ini Pemain Asing yang Diincar Persis Solo

“Coba kalian lihat lagi video rekaman Farmel dan Persikota. Sekali lagi, kalian ditonton oleh ratusan juta pasang mata yang mencintai sepak bola Indonesia. Apa yang terjadi dengan para wasit-wasit terkait keputusan kontroversial dampaknya bukan ke kalian saja, tapi ke PSSI,” imbuh dia.

Sekjen PSSI Yunus Nusi, mendesak kejadian salah keputusan tidak terulang lagi. Hal itu dapat membuat orang-orang tidak percaya dengan wasit-wasit Indonesia. Bahkan PSSI bisa saja mengambil wasit-wasit dari luar negeri.

“Nanti juga akan ada Piala Soeratin U-17, U-15 dan U-13, jangan sampai wasit merusak mimpi anak-anak itu dengan keputusan-keputusan yang salah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya