SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> &ndash; Nama Milorad Mazic mungkin belum banyak dikenal sebagai jajaran wasit elite di Benua Eropa. Karier pengadil asal Serbia ini memang baru menanjak beberapa tahun terakhir, tepatnya saat dia dipercaya menjadi salah satu wasit di Piala Dunia (PD) 2014.</p><p>Namun bagi <a href="http://bola.solopos.com/read/20180524/498/918108/cristiano-ronaldo-saya-masih-seperti-pemuda-23-tahun">Cristiano Ronaldo</a>, wasit yang akan memimpin final <a href="http://bola.solopos.com/read/20180524/498/918213/ingin-maksimal-di-final-liga-champions-ini-resep-mohamed-salah">Liga Champions</a> antara Real Madrid dan Liverpool ini bukanlah sosok asing. Setidaknya dua kali striker 33 tahun itu terlibat laga yang menguras emosi saat dipimpin Mazic. Saat membela Portugal di fase grup PD 2014, Ronaldo harus melihat timnya digasak Jerman 0-4 setelah Mazic mengusir bek Portugal Pepe, serta memberi hadiah penalti bagi Die Mannschaft.</p><p>Namun situasi berkebalikan diterima Ronaldo saat memperkuat Madrid di leg I perempatfinal Liga Champions 2014/2015. Bertandang ke markas Atletico Madrid, kepemimpinan Mazic dinilai menguntungkan Los Blancos lantaran tak memberikan kartu merah pada Sergio Ramos dan Dani Carvajal yang terbukti memukul lawan.</p><p>Gelandang Atletico saat itu, Mario Suarez, menilai Mazic tak layak memimpin laga sekelas perempat final Liga Champions. &ldquo;Wasitnya sangat buruk. Tidap tepat orang Serbia memimpin semacam itu,&rdquo; cetus Suarez seperti dilansir <em>Futbol.</em></p><p>Carlos Queiroz juga sempat mengkritik kualitas Mazic saat memimpin timnya, Iran, berlaga melawan Argentina di PD 2014. Queiroz menilai banyak keputusan yang merugikan Iran di laga yang berakhir 1-0 bagi keunggulan Argentina itu. &ldquo;Bagaimana dia bisa tidur malam ini atau menjalani kehidupan setelah itu?,&rdquo; rutuk Queiroz.</p><p>Wasit yang berlisensi FIFA sejak 2009 ini pun pernah diganjar sebagai wasit terburuk PD 2014 versi laman redcardtheref.com. Mazic dipilih 87.000 orang dari total 110.000 orang pemilih. Namun Mazic bukannya tanpa prestasi.</p><p>Wasit yang dikenal tanpa kompromi itu selalu berhasil memimpin derby panas antara Red Star Belgrade melawan Partizan Belgrade di Liga Super Serbia. Mazic juga sempat menjadi pengadil final Piala Konfederasi 2017 antara Jerman dan Chile meski dirinya lagi-lagi tak luput dari kritik setelah hanya memberi kartu kuning pada Gonzalo Jara meski menyikut wajah Timo Werner.</p><p><a href="http://bola.solopos.com/read/20180524/498/918281/final-liga-champions-lawan-madrid-liverpool-harus-berani">Liverpool</a> sendiri sudah dua kali dipimpin Mazic, yakni saat mengandaskan Sparta Praha 1-0 pada 2011 serta bermain imbang 1-1 melawan Manchester United di babak 16 besar Liga Europa musim 2015/2016.</p><p>Sedangkan Madrid sudah tiga kali dipimpin Mazic dengan hasil dua kali menang (melawan Basel, 2014, dan Sevilla, 2016) dan sekali imbang (Atletico Madrid, 2015). Artinya, kepemimpinan Mazic belum pernah membuat Madrid maupun Liverpool kalah.</p>

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya