SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA--Internal Partai Demokrat tengah diterpa badai politik. Gonjang-ganjing politik di internal partai berlambang bintang mercy ini menunjukkan adanya ‘dua matahari kembar’ saling memperebutkan pengaruh.

Namun Wasekjen PD Saan Mustopa membantah adanya dua matahari kembar di PD.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya ingin jelaskan, tidak ada istilahnya dua matahari kembar di tubuh Partai Demokrat,” ujar Saan dalam diskusi Sindo Radio bertema “Tsunami Demokrat” di Warung Daun Kafe, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/2/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Saan mengatakan SBY merupakan tokoh utama partai yang sangat dihomati kader Partai Demokrat. Tidak dapat dipungkiri, menurutnya kondisi Partai Demokrat hari ini yang dapat memenangkan dua kali pemilu adalah karena faktor SBY.

“Hal itu diakui semua kader. Karena itu loyalitas terhadap SBY dilakukan semua kader,” tuturnya.

Saan juga mengatakan pihaknya memaklumi jika dalam pemilu 2014 nanti SBY tidak akan maju sebagai capres. Hal itu berdampak terhadap pengaruh di Partai Demoktat. Karena itu, ada upaya melembagakan kebesaran SBY dalam lembaga partai.

“Itu kita upayakan. Ketika SBY tidak jadi presiden lagi, kharisma kebesaran SBY itu sudah terlembaga dengan baik figurnya. Figur ditambah kelembagaan baik, akan semakin positif untuk partai,” kata Saan.

Menurut Saan, adanya persepsi publik soal ‘dua matahari kembar’ hanyalah persepsi yang dikesankan. Hanya tafsir politik.

“Kalau tadi dikesankan seperti itu ada pertarungan pengaruh SBY dan Anas, tapi yang ada sebenarnya kesadaran bersama atas keprihatinan terhadap partai hari ini. Kesadaran ini bagaimana agar masalah ini tidak berlarut-larut. Makanya diadakan rapimnas,” pungkas Saan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya